UNY Siap Berkontribusi Membangun Blora

hl 1 2

MoU: Penandatanganan kerja sama antara Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan Pemkab Blora, September lalu. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Wakil Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Bidang Akademik Prof. Dr. Margana melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora. Hal tersebut, dilakukan sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU antara Rektor UNY dengan Bupati Blora, yang dilaksanakan di Kampus Pusat UNY Karangmalang pada bulan September 2021 lalu.

“Kami mohon maaf, karena pak Rektor belum bisa hadir langsung ke Blora, sehingga menugaskan kami bersama tim untuk memetakan langkah konkret kerja sama dengan Pemkab, untuk membahas tindak lanjut pelaksanaan MoU yang telah dilaksanakan Bupati Blora bersama Prof. Dr. Margana beberapa waktu lalu,” kata Prof. Dr. Margana di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Sabtu (18/12).

Menurutnya, dengan memiliki 8 fakultas dan seratus lebih program studi, pihaknya siap melakukan kerja sama pembangunan daerah. Yang salah satunya membantu penanganan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Blora.

Presiden Jokowi Resmikan Bandara Ngloram Blora

“Mulai dari program KKN Tematik, kemudian Praktik Kependidikan di Kabupaten Blora, Dunia Industri, beasiswa bagi pelajar berprestasi, hingga pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program penelitian dan pengembangan ekonomi. Untuk itu kami hadir ke Blora ingin menyusun pemetaan lokasi mana yang cocok untuk kerja sama ini, berikut sasarannya,” lanjut Prof. Margana.

Pihaknya menyatakan siap menerjunkan mahasiswa, dosen, dan lembaga mitra untuk melaksanakan program-program kerja sama yang telah disepakati. Sehingga bisa segera dilaksanakan mulai 2022 nanti.

Sementara itu Bupati Blora Arie Rohman ingin mahasiswa KKN di desa miskin nantinya ikut memetakan permasalahan yang ada di desa dan potensi yang bisa dikembangkan untuk menumbuhkan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Sekaligus untuk membantu kita melakukan update data kemiskinan di desa-desa. Saya kira UNY akan bisa lebih objektif ketika melakukan pendataan. Karena selama ini data kita banyak yang kurang tepat sehingga sasaran program banyak salah sasaran,” sambung Arief. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version