BLORA, Lingkarjateng.id – Camat Ngawen, Muhamad Zaenuri, turut buka suara terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam pembagian bantuan rice cooker dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Desa Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
Zaenuri menyayangkan adanya isu pungli yang menjadi perhatian masyarakat Blora maupun di daerah lain.
Ia berharap ke depan koordinasi dan transparansi pemerintah desa (pemdes) terkait penyaluran bantuan dapat ditingkatkan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
“Saya sudah menerima klarifikasi dari Kepala Desa Sarimulyo. Berdasarkan pengakuan, uang tersebut tidak digunakan untuk kepentingan pribadi kepala desa maupun perangkatnya, melainkan untuk biaya administrasi. Namun, saya tetap mengingatkan agar hal-hal seperti ini tidak terulang lagi,” tegas Zaenuri pada baru-baru ini.
Sementara itu, Kapolsek Ngawen, AKP Lilik Eko Sukaryono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi dalam menyelesaikan dugaan kasus pungli bantuan rice cooker di Desa Sarimulyo.
“Setelah melakukan mediasi antara kepala desa dan warga, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara damai. Uang yang sempat dikumpulkan sudah dikembalikan. Kami pastikan situasi di Desa Sarimulyo kembali kondusif,” ujarnya.
Dengan adanya klarifikasi dari berbagai pihak, ia berharap permasalahan pungli tersebut tidak lagi menjadi polemik di masyarakat. Bantuan rice cooker dari Kementerian ESDM pun diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para penerima untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)