BLORA, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora mengimbau warga di wilayah Dukuh Wangkot, Desa Kapuan, dan Dukuh Jeruk, Desa Cabean, Kecamatan Cepu, yang saat ini sedang diserbu lalat agar lebih waspada serta menjaga kebersihan lingkungan.
Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Edi Widayat, mengatakan bahwa wilayah yang saat ini diserbu lalat memang biasanya merupakan tempat yang kurang bersih. Untuk itu, pihaknya mengimbau warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan.
“Dapat dipastikan kalau lalat pasti membawa kuman dan bakteri yang bisa menimbulkan penyakit, sehingga perlu diwaspadai,” ujarnya pada Selasa, 10 Desember 2024.
Edi menegaskan bahwa imbauan menjaga kebersihan lingkungan tersebut juga ditujukan kepada semua warga di Kabupaten Blora.
“Karena lalat pada dasarnya ada di mana-mana, sehingga harus selalu berhati-hati dalam menyimpan makanan dan minuman. Jangan sampai nanti terjangkit oleh penyakit yang dibawa oleh lalat,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kapuan yang salah satu wilayahnya diserbu ribuan lalat, mengaku belum sempat mengecek di lapangan.
“Kami belum tahu pasti kondisinya di lapangan, kalau bicara lalat memang perlu waspada,” jelasnya.
Ia pun berjanji akan segera turun lapangan untuk mencari informasi lebih lanjut.
“Kami akan segera turun ke lapangan,” jawabnya.
Diberitakan sebelumnya, sejak satu bulan terakhir, rumah warga Dukuh Wangkot, Desa Kapuan, dan Dukuh Jeruk, Desa Cabean, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, diserbu ribuan lalat.
Hampir setiap sudut rumah mereka dipenuhi lalat bahkan hinggap di makanan. Warga PUN khawatir lalat-lalat itu membawa bibit penyakit.
Warga dua desa di Kabupaten Blora itu juga mengakui bahwa lalat-lalat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat jam makan bersama keluarga.
Salah satu warga Dusun/Desa Kapuan, Sukarjo, mengungkapkan bahwa serbuan lalat ini diduga disebabkan oleh keberadaan kandang ayam di Desa Kapuan dan Cabean yang berjarak sekitar 150 meter dari permukiman.
“Kami sangat resah dengan serbuan lalat ini. Kami minta dicarikan solusi agar lalat tidak lagi menyerbu rumah kami. Karena kami khawatir akan menyebarkan penyakit pada keluarga kami,” ucapnya.
Menurutnya, warga sudah melapor ke pihak desa setempat untuk meminta dicarikan solusi. Namun, upaya itu tak mendapat respons apa pun dari pihak pemerintah desa.
“Kami sudah melapor ke pihak desa. Tapi belum ada tindakan yang signifikan,” tukasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)