BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora, Arief Rohman bersama Dandim 0721/Blora, Letkol. Inf. Andy Soelistyo meninjau lokasi penanganan korban banjir di Dukuh Kemadoh, Desa Jegong, Kecamatan Jati. Banjir yang terjadi akibat luapan Embung Kemadoh pada Selasa (08/03) sore mengakibatkan sebagian permukiman warga setempat terendam air.
Ikut serta dalam peninjauan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Kepala Dinas Sosial P3A, Kepala DPUPR, Dinrumkimhub, Bappeda dan Baznas Kabupaten Blora pada Rabu (9/3) sore.
Setibanya di lokasi, Bupati Arief bersama Dandim menyempatkan masuk rumah warga yang dekat dengan sungai dan berdialog dengan korban banjir serta memberikan motivasi dan menyalurkan bantuan dari pemerintah. Selain menyerahkan bantuan, Bupati Blora dan Dandim juga menyerahkan dana sosial dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blora.
DPUPR Blora Tinjau Lokasi Banjir Jiken
“Kita semua prihatin atas kejadian banjir ini. Jenengan semuanya Alhamdulillah sehat dan tidak ada yang mengalami luka. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat, nggih? Kita minta nanti TNI Polri dan petugas BPBD untuk bisa membantu pembersihan sisa sisa banjir,” ucap Bupati.
Tidak hanya menyerahkan bantuan, Bupati dan rombongan juga melihat kondisi Embung Kemadoh yang sempat meluap dan mengakibatkan banjir. Saat meninjau embung, Bupati didampingi Kepala DPUPR dan petugas perwakilan BBWS Bengawan Solo selaku pengelola embung yang telah berusia 25 tahun itu. Dalam kesempatan itu, Bupati berdiskusi di sekitar pintu air embung bersama DPUPR dan petugas BBWS Bengawan Solo sambil melihat kondisi embung yang sedimentasinya sudah tinggi.
“Ternyata embung yang dibangun tahun 1997 ini sedimentasi atau pendangkalannya sudah banyak. Tolong nanti disampaikan ke Pak Kepala Balai (BBWS Bengawan Solo) agar bisa dikeruk atau normalisasi. Tujuannya agar kapasitas daya tampung embung kembali normal dan memperkecil potensi banjir,” ungkapnya.
Banjir di Rembang Robohkan Pagar Sekolah
Sementara itu di hadapan Bupati, Dandim Andy Soelistyo meminta agar Babinsa bisa ikut memantau debit air embung ketika hujan deras tiba dan membantu proses buka tutup pintu air embung.
“Ternyata hanya ada 2 petugas yang jaga untuk buka tutup pintu air. Saat banjir seperti kemarin butuh dua jam untuk buka pintu air. Tolong Danramil bisa mengerahkan Babinsa untuk membantu petugas pintu air ini. Koordinasi dengan Pak Kades, SOP-nya coba disusun,” tambah Dandim. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)