BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora, Arief Rohman, meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) untuk segera membuat konsep anggaran untuk dukungan operasional tenaga pendamping desa se-Kabupaten Blora.
Hal itu disampaikan Bupati Arief saat membuka Rakor Tenaga Pendamping Profesional se-Blora yang diikuti 106 peserta yang terdiri oleh tenaga ahli, pendamping desa, dan pendamping lokal desa di Joglo Nirwana Resto, Selasa, 17 September 2024.
”Untuk mendukung kinerja para tenaga pendamping desa tersebut, coba Kepala Dinas PMD untuk mengkaji konsep dukungan operasional untuk mereka,” ujarnya.
Selain itu dengan adanya perpanjangan masa jabatan kepala desa dua tahun, Bupati Arief meminta para tenaga pendamping profesional desa segera berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memetakan kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan wilayah desanya.
Pihaknya menegaskan bahwa pendamping desa memiliki peran yang penting dalam menyukseskan pembangunan di desa. Oleh karena itu pendamping desa diminta ikut mendampingi proses pembangunan di desa, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan pembangunan yang ada di desa-desa.
Bupati Arief ingin agar pendamping desa juga dapat rutin berkoordinasi dengan pendamping lain, seperti halnya PKH dan lainnya.
“Saya ingin agar ada rapat koordinasi dengan pendamping lainnya, untuk mengkoordinasikan agar tidak ada ego sektoral, karena sama-sama menangani persoalan di desa,” ucapnya.
Adapun persoalan seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, angka kemiskinan, stunting, dan kaitannya pembangunan berkelanjutan Bupati Blora mendorong agar bisa didata dan dipetakan apa saja yang menjadi kebutuhan.
“Kemajuan Kabupaten Blora ditopang dari kemajuan desa-desa yang ada di Blora, kita awali dari pembangunan yang ada di desa,” sambungnya.
Ia berharap agar PMD beserta para pendamping dapat ikut serta memberi masukan dalam menentukan program-program prioritas yang ada di desanya.
“Seperti halnya dalam pembangunan infrastruktur, agar desa dapat menentukan mana saja yang menjadi prioritas, misalnya kebutuhan pembangunan jalan perlu untuk segera dilakukan, dibandingkan infrastruktur lainnya,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Arief juga menyerahkan bantuan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa tahun anggaran 2024 kepada 4 penerima, masing-masing senilai Rp75 juta.
Para penerimanya masing-masing, BUMDesa Mustika Abadi Desa Sempu, Kunduran; BUM Desa Sumber Merdeka Desa Wantilgung, Ngawen; BUM Desa Maju Jaya Desa Talokwohmojo, Ngawen; BUM Desa Sarimulyo Desa Sarirejo, Bogorejo. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)