BLORA, Lingkarjateng.id – Atap plafon ruang kelas SMPN 2 Tunjungan, Kabupaten Blora, ambrol dan menimpa seorang siswa pada Jumat pagi, 6 Desember 2024. Peristiwa tersebut sontak membuat sejumlah siswa panik dan berhamburan keluar kelas.
Kepala SMPN 2 Tunjungan, Sudar, mengungkapkan bahwa plafon ruang kelas ambrol sekitar pukul 08.00 WIB ketika siswa-siswi sedang mengikuti penilaian sumatif akhir tahun. Akibat kejadian tersebut, seorang siswa mengalami luka dan empat siswa lainnya mengalami syok berat.
“Satu orang mengalami luka ringan sehingga bisa dirawat di UKS. Empat orang lainnya mengalami syok berat karena mungkin saja kaget,” katanya pada Senin, 9 Desember 2024.
Sudar menerangkan bahwa setelah atap plafon ambrol, semua siswa diminta keluar untuk menyelamatkan diri. Peralatan belajar siswa yang masih berada di dalam kelas diamankan orang tua dan para guru.
Kegiatan ujian pun tetap dilanjutkan, namun dipindahkan ke paviliun sekolah.
“Karena pada hari Jumat hanya ada satu mata pelajaran, siswa langsung dipulangkan,” ujarnya.
Sudar mengatakan bahwa insiden tersebut diduga karena posisi plafon yang bergeser karena adanya pergerakan tanah di lokasi SMPN 2 Tunjungan.
“Mungkin bahan plafonnya terlalu berat. Yang kedua tanah di sini bergerak, jadi mungkin ambrol itu karena perubahan posisi plafon, ” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora berencana segera merehabilitasi bangunan SMPN 2 Tunjungan tahun depan. Anggaran yang disiapkan untuk rehabilitasi bangunan sekolah tersebut sekitar Rp 200 juta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Sunaryo, mengaku telah meninjau langsung lokasi ruang kelas SMPN 2 Tunjungan yang plafonnya ambrol.
Pihaknya berencana merehabilitasi bangunan SMPN 2 Tunjungan awal tahun 2025 dengan anggaran sekitar Rp 200 juta.
“Ini akan segera kita benahi di tahun 2025. Januari rencananya, mungkin Februari sudah bisa (digunakan belajar),” jelasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)