Inisiatif luar biasa muncul dari mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang mengadakan kampanye “Pemanfaatan Sampah Plastik dan Pembuatan Ecobrick” di SDN 1 Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Program ini menyasar siswa kelas 2, 3, dan 4 SD dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam pengelolaan sampah plastik, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hijau, serta memupuk kreativitas mereka.
Kampanye ini menitikberatkan pada edukasi tentang pemanfaatan sampah plastik dengan membuat ecobrick, yang merupakan botol plastik diisi padat dengan sampah non-organik. Program ini dirancang untuk mengurangi jumlah sampah plastik sekaligus mengajarkan pentingnya daur ulang kepada para siswa. Sebagai inovasi, diadakan juga perlombaan kreatif di mana siswa berlomba mengumpulkan dan membuat ecobrick sebanyak-banyaknya.
Dengan semakin meningkatnya polusi plastik yang berdampak buruk bagi lingkungan, kampanye ini bertujuan untuk mendidik siswa sejak dini mengenai pentingnya mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah. Pembuatan ecobrick tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga mendorong semangat kerja sama dan kreativitas di antara siswa.
“Menyaksikan siswa bekerja sama dan bersemangat mengumpulkan sampah untuk ecobrick sangat menginspirasi. Mereka belajar sambil bermain, dan kami melihat antusiasme yang tinggi dalam mengumpulkan sampah plastik untuk diolah menjadi ecobrick” ujar Pak Yulianto, selalu Bapak Kepala Sekolah SDN 1 Socokangsi.
Kegiatan yang berlangsung pada 16 Agustus 2024 ini meliputi sosialisasi, workshop, dan perlombaan dalam acara yang dilaksanakan selama satu hari penuh. SDN 1 Socokangsi dipilih sebagai lokasi karena komitmen sekolah terhadap pendidikan lingkungan dan dukungan penuh dari pihak sekolah.
Mahasiswa UNDIP, bekerja sama dengan guru dan staf sekolah, memulai kampanye dengan memberikan sosialisasi mengenai dampak sampah plastik dan manfaat ecobrick. Para siswa kemudian diajak untuk membuat ecobrick dengan bimbingan mahasiswa. Setiap siswa mengumpulkan ecobrick yang mereka buat dan memasukkannya ke dalam kerangka berbentuk huruf SDN 1, yang akan menjadi monumen di sekolah.
Kegiatan ini didokumentasikan dalam bentuk video dan diunggah ke media sosial untuk meningkatkan kesadaran publik dan memotivasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa. Dengan berakhirnya program ini, diharapkan siswa dapat terus menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Program ini menunjukkan bahwa melalui edukasi dan partisipasi aktif, generasi muda dapat memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.