Lebih Dekat dengan Wulandari, dari Hobi Datangkan Rezeki

Wulandari

Wulandari atau Sashie saat berfoto dengan menunjukkan produk miliknya. (Falaasifah/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Deretan produk kerajinan dan snack berjejer di sudut ruang tamu rumah milik Wulandari (39), atau yang akrab di sapa Sashie. Sashie bertempat tinggal di Desa Karangbener RT 04 RW 08, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Wanita yang saat ini menggeluti bisnis kerajinan tangan dan snack ini mengatakan  sejak dulu memang sudah menggemari keterampilan kerajinan tangan atau handycraft.

“Sejak dari sekolah dulu kan memang sudah senang dengan kerajinan tangan, namun masih begitu-begitu saja. Masih sekedar untuk penyaluran hobi saja,” ungkapnya. Pemilik usaha Sashie Craft dan Sashie snack ini menceritakan awal mula ia merintis usaha kerajinan tangan saat ia mengikuti pelatihan di Balai Desa tempat tinggalnya.

“Saya ikut pelatihan kerajinan perca di Balai Desa Karangbener di tahun 2018, dan di tahun itu juga saya putuskan untuk fokus membuat kerajinan, saat itu statusnya jadi ibu rumah tangga. Coba membuat kerajinan tangan itu kok ternyata banyak ibu-ibu yang memesan,” paparnya.

Mengenal Mursyidah, Terapkan Self Healing dengan Bermusik

Produk kerajinan tangan yang pertma kali ia buat dan pasarkan adalah bantal leher, dan bantal duduk yang terbuat dari kain perca. “Dulu saya pasarkan ke salah satu Kantor Dinas di Kudus, kita membawa produk kesana, lalu kita tawarkan pada pegawai-pegawai disana. Dan ternyata berlanjut pada pemesanan,” ungkapnya.

Usai dari memparktikkan hasil pelatihan dan memasarkan produknya, ia pun akhirnya membuat merk produknya sendiri yakni Sashie craft. Hingga akhirnya, produk bantal buatannya mendapat pesanan partai besar untuk souvenir dan kegiatan reuni.

“Semua produk saya namanya Sashie, karena nama saya kan Wulan jadi diambil dari Bahasa Jawa yang berarti Sashie. Dari dulu teman-teman sekolah terbiasa memanggil saya Sashie,” katanya.

Saat ini usaha kerajinan tangannya mulai merambah ke karya yang lain, yakni pembuatan buket. Menurut pengakuannya untuk proses membuat buket ia belajar otodidak melalui media sosial youtube. “Kalau buket pertama malah belum pernah membuat, jadi berguru dari Youtube ya sudah, saya lanjut membuat dan ternyata banyak peminatnya,” ungkapnya. 

Mengenal Pujiono, Ahli Craft yang Sulap Kertas Koran Bekas Jadi Kerajinan Estetik

Selain dalam bidang kerajinan tangan, Saat ini ia juga memiliki merk produk snack  sendiri, yakni stick dari dari Daun Kresen, yang mulai Ia geluti sejak Agustus tahun lalu. “Awal mulanya saya punya ide membuat stick dari daun kresen sejak 4 tahun lalu, dari muridnya suami yang ikut lomba tingkat Karisidenan namanya Kreanova, dan menang juara dua. Tapi dia diolahnya jadi bakwan. Akhirnya saya berfikir untuk membuat jajan agar lebih awet dan tidak basi,” ungkapnya.

Untuk Strategi pemasaran produk Ia memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp. “Awalnya pesanan datang dari teman dekat, lalu akhirnya banyak orang yang ikut pesan. Pesanan paling jauh dari daerah Tangerang,” jelasnya. Sashie menceritakan dalam usahanya tak luput dari adanya permasalahan yang hadir mulai dari modal, curi-curi ide, bahkan bullyan juga ada. “Hal itu sudah biasa, tetapi saya senang karena saya bisa menginspirasi orang lain juga berarti,” guraunya.

Dalam menggeluti usaha ini motivasi  utama yang Sashie miliki adalah karena ia menyukai kerajinan tangan terlebih sebagai hobi, dan juga bisa membantu orang lain. “Dan juga bisa menghasilkan uang sehingga bisa membantu perekonomian keluarga juga, jadi ya tambah semangat,” ujarnya. 

Dalam satu bulan ia bisa mendapat sekitar Rp 3 juta untuk bisnis craft dan snack miliknya. Ia juga berharap bisa membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitarnya dan juga segera memiliki galeri pribadi untuk memajang produk.

“Cita-cita saya itu memang membuka peluang kerja untuk orang lain terutama ibu-ibu. Nanti kalau memang usaha saya berkembang lagi dan pesanan sudah banyak, saya akan merekrut tetangga. Saya juga ingin memiliki galeri sendiri khusus hasil karya saya, doakan secepatnya semoga bisa punya galeri sendiri ya,” pungkasnya. (Lingkar Network I Falaasifah – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version