LAMPUNG, Lingkarjateng.id – Selamat, KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung, Jumat (24/12).
Dalam muktamar pemilihan Ketua Umum PBNU, beliau berhadapan dengan petahana dua periode, KH Said Aqil Sirodj. Gus Yahya mengantongi 223 suara, sementara Aqil Sirodj mendapat 210 suara. Total suara yang masuk sebanyak 548 dari total 558 muktamirin yang menggunakan hak suara pada pemilihan ketua umum PBNU masa khidmat 2021-2026.
Dua Kandidat Mencuat dalam Muktamar ke-34 PBNU
Gus Yahya mengusung gagasan transformasi NU berkonsep rahmah sebagai jawaban atas krisis yang melanda. Baginya, NU adalah solusi dan sanggup menjadi juru damai dunia global di tengah krisis.
Mantan juru bicara Presiden keempat Abdurrahman Wahid tersebut mendapat dukungan dari banyak ulama, kiai dan cabang Nahdlatul Ulama. Di era Jokowi, Gus Yahya menjadi bagian dari anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Selain memilih Ketua Umum PBNU, dalam Muktamar ke-34 NU itu menobatkan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam. Rais Aam merupakan jabatan tertinggi di tubuh PBNU selaku pemegang moralitas. Beliau juga merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) masa bakti 2020-2025. Ia terpilih melalui musyawarah 9 kiai sepuh yang di dalam Muktamar ke-34 NU, tergabung dalam tim Ahlul Walil Wal Aqdi (Ahwa). (Nai | Lingkarjateng.id)