Jangan Nekat, Inilah 4 Resiko Berbahaya saat Mobil Terobos Banjir

ILUSTRASI: Beberapa pengendara mobil terobos banjir. (Freepik @intararit/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Beberapa pengendara mobil terobos banjir. (Freepik @intararit/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Musim hujan di Indonesia kerap mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Utamanya, di wilayah rawan banjir seperti Ibu Kota yang sangat meresahkan. Bagi pengguna mobil khususnya, menerobos banjir tidak hanya mengancam keselamatan pengendara dan penumpang, tetapi juga kendaraan itu sendiri.

Jika Anda berada di wilayah yang rawan banjir, sebaiknya selalu memantau prakiraan cuaca serta pastikan sudah mempersiapkan rute perjalanan yang aman untuk mencegah terjebak banjir saat musim hujan.

Pasalnya, memaksakan mobil terobos banjir dapat meningkatkan berbagai ancaman dan risiko kerusakan mesin  hingga keselamatan jiwa. Berikut ini risiko yang bisa dialami ketika memaksakan mobil menerjang banjir:

Water Hammer

Water hammer adalah kondisi ketika air mulai masuk ke dalam ruang mesin pembakaran yang dampaknya bisa merusak sistem pembakaran pada mobil. Water hammer merupakan risiko paling berbahaya ketika terdampak banjir.

Kerusakan yang disebabkan water hammer ini mulai dari piston yang rusak, setang piston yang bengkok, sampai crankcase yang pecah akibat tekanan air yang besar saat mesin bekerja. Ketika mobil sudah mengalami water hammer, tidak sedikit waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan dengan melakukan turun mesin.

Risiko Kecelakaan

Berkendara saat sedang banjir sangat berisiko bagi keselamatan jiwa, terlebih jika memaksakan mobil terobos banjir. Pengendara perlu ekstra hati-hati, pasalnya jalanan yang tertutup air membuat pengemudi sulit membedakan jalan yang rata, berlubang atau bahkan selokan dan trotoar di sisi jalan.

Tak hanya itu, banjir juga membuat kinerja rem menjadi tidak optimal, ditambah visibilitas pengemudi yang terganggu sehingga sangat berpotensi terjadi tabrakan apabila kendaraan di depan Anda berhenti mendadak.

Kabin kemasukan air

Nekat mengemudi mobil melewati banjir dapat menyebabkan air masuk ke dalam kabin mobil. Celah sempit pada bodi mobil sudah cukup sebagai jalan masuk air karena tekanannya yang sangat tinggi.

Efek negatifnya, panel bodi mobil dapat terkena air kotor yang membuat kabin tidak nyaman. Ditambah, membersihkan bahan pada kabin mobil bukanlah perkara mudah.

Klaim asuransi berpotensi ditolak

Risiko lainnya yang perlu dipertimbangkan untuk menggunakan mobil ketika banjir adalah ditolaknya asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir. Terutama jika Anda menghidupkan mobil yang sudah terendam karena mesin akan rusak akibat water hammer.

Hal  itu dikategorikan sebagai kelalaian yang mengakibatkan kerusakan pada kendaraan sehingga klaim ditolak. Hal serupa juga berlaku ketika Anda mengajukan klaim garansi ke bengkel pada spare parts mobil yang rusak saat menerjang banjir.

Saat terjebak banjir, hal yang perlu diingat adalah jangan sekali-kali mencoba menghidupkan mobil jika sebelumnya mesin mobil dalam keadaan mati untuk mencegah water hammer. Jika situasi memungkinkan, cobalah pinggirkan mobil dan hubungi bengkel atau asuransi agar segera mendapatkan pertolongan. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version