Novelis Pati, Nailin RA Bagikan Cara Mudah Menulis Novel

Literasi Nailin Ra

SEMANGAT: Nailin RA berbagi ilmu kepenulisan kepada mahasiswa semester lima Stikes Bakti Utama, hari ini (12/11) (Dok. Istimewa / Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Menulis bagi sebagian orang merupakan pekerjaan yang tak mudah. Selain membutuhkan landasan berpikir yang kuat, juga membutuhkan keterampilan merangkai kata dengan bahasa yang baik dan menarik. Hal itu yang dilakukan Nailin RA, penulis novel romance asli Pati. Kehadirannya dalam Workshop Literasi bertempat di Aula STIKES Bakti Utama Pati, diharapkan mampu mengajarkan cara mudah menulis novel.

“Menulis itu butuh motivasi. Ada empat motivasi yang biasanya melandasi seseorang untuk menulis. Pertama hobi, kedua dakwah, ketiga uang dan keempat popularitas,” terang Novelis Pati itu saat mengisi Workshop Literasi yang dihadiri puluhan mahasiswa STIKES Bakti Utama, hari ini (12/11).

Dia membeberkan setidaknya ada sepuluh langkah mudah untuk menulis novel, yaitu :

  1. Menentukan ide utama
  2. Menentukan tokoh utama
  3. Membuat outline
  4. Mulai menulis sekarang juga
  5. Membuat setting cerita yang detail dan mudah dibayangkan
  6. Membaut dialog yang berkesan sesuai karakter tokoh
  7. Membuat narasi deskripsi yang menggugah
  8. Mencari ending yang memorable
  9. Melakukan editing mandiri
  10. Memberanikan diri untuk publikasi karya

Kegiatan yang berlangsung semarak itu diharapkan bisa mengasah keterampilan generasi muda untuk mempersiapkan karya-karyanya, dengan cara mulai menulis sekarang juga.

SOUVENIR: Nailin RA menerima plakat dari Ketua BEM Stikes Pati sebagai penyelenggara Workshop Literasi, hari ini (12/11). (Dok. Istimewa / Lingkarjateng.id)

“Terpenting, perlu diingat bahwa menulis itu belajarnya dari banyak membaca. Jadi jangan malas membaca. Satu buah novel yang saya tulis, maka saya butuh minimal tiga buah buku yang saya baca untuk mengasah ketajaman pena,” terang Nailin RA, yang juga menjabat sebagai Redaktur Lingkarjateng.id.

“Petakan apa yang mau kamu tulis. Siapkan empat hal penting sebelum mulai menulis. Pertama: niat, kedua: tekad, ketiga: ide, terakhir: konsistensi. Banyak orang yang punya niat menulis, tapi tekadnya lemah, sehingga niat hanya jadi wacana dalam hati. Ada yang sudah punya niat, tekad yang besar, juga ide menarik, tapi tidak konsisten menulis, maka tulisannya akan menggantung ibarat kendaraan mogok yang tidak sampai tujuan,” paparnya.

Workshop tersebut diselenggarakan secara secara online maupun offline Oleh Badan Eksekutif Mahasiwa Stikes Bakti Utama, dengan tema: Penguatan Literasi Mahasiswa dalam Mendukung Budaya Membaca dan Menulis. Turut hadir sebagai narasumber, Hafid Zakariya, Dosen Universitas Islam Batik Surakarta, yang memaparkan materi motivasi menulis ilmiah dan populer.

KONDUSIF: Workshop Literasi digelar di Aula Stikes Bakti Utama Pati secara offline maupun online. (Dok. Pribadi / Lingkarjateng.id)

Di penghujung acara, Nailin RA berpesan kepada para mahasiswa, untuk mulai jadi pioner penggerak literasi Indonesia dengan rajin baca, juga rajin menulis. “Banyak manfaat dari menulis. Salah satunya, menyiapkan warisan bagi anak cucu yang tak lekang oleh waktu. Sesuatu yang bisa mengabadikan buah pikiran kita, perasaan kita untuk ditransfer kepada orang-orang yang kita tinggalkan ketika ajal menjelang. Karena itu, niatkan menulis kebaikan, niatkan berbagi ilmu, niatkan semata demi Lillahi Ta’ala,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version