Ini Sebabnya Kopi yang Anda Seduh Rasanya Pahit

ILUSTRASI: Kopi yang sudah siap diminum dengan olahan dan proses yang tepat. (Sumber: Freepik @coolvector/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Kopi yang sudah siap diminum dengan olahan dan proses yang tepat. (Sumber: Freepik @coolvector/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Apakah Anda gemar meminum kopi? Pernahkah Anda sehari saja tak minum kopi? Bagaimana rasanya? Tentu merasa tak lengkap, bukan? Lalu, tahukah Anda mengapa kopi rasanya pahit? Dan kenapa rasa pahitnya berbeda-beda?

Kopi berasal dari biji kopi yang secara alami rasa pahitnya berasal dari kandungan senyawa. Cita rasa kopi yang Anda buat, dapat terasa kurang enak diseduh lantaran takaran bubuk kopi dan air yang Anda gunakan tak seimbang. Selain itu, proses pengolahan kopi yang tidak tepat juga dapat membuat kopi Anda terasa lebih pahit dan menjadi kurang nikmat.

Berikut ini telah Lingkarjateng.id rangkum, beberapa alasan mengapa kopi yang Anda seduh rasanya pahit.

Senyawa Kimia dalam Kopi

(Sumber: Freepik @freepik/Lingkarjateng.id)

Asam klorogenat (CGA) dapat menyebabkan rasa pahit dalam kopi. Meski begitu, rasa pahit kopi ternyata lebih kompleks karena melibatkan senyawa kimia dalam kopi dengan proses pembuatnnya. Asam klorogenat pada kopi Robusta bisa mencapai 10% dari massa kering biji kopi, lebih tinggi 2% secara menyeluruh dibandingkan kopi Arabika.

Selain Asam klorogenat, kafein juga menjadi pemicu rasa kopi. Kafein sendiri merupakan senyawa alkaloid xantina yang berbentuk kristal dan bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Semakin tinggi kandungan kafein dalam kopi, rasanya akan semakin pahit. Sebaliknya, semakin rendah kandungan kafeinnya, maka pahitnya akan semakin berkurang.

Proses Pemanggangan Biji Kopi

(Sumber Gambar: Freepik @bublikhaus/Lingkarjateng.id)

Bagi Anda pecinta kopi, harus tahu jenis-jenis atau level roasting kopi. Proses roasting kopi merupakan proses pemanggangan biji kopi supaya aroma dan rasanya keluar. Proses inilah, secara ilmiah dapat memecah molekul asam klorogenat. Saat proses pemecahan asam tersebut, berubah menjadi asam klorogenat lakton dan fenilindan.

Kadar fenilindan paling tinggi terdapat pada kopi dengan proses extra dark roast, sehingga meninggalkan rasa pahit yang bertahan lama di mulut Anda. Berbeda dengan level light dan medium roast, kadar fenilindannya cukup rendah, sehingga rasanyaa tak begitu pahit.

Wine Coffee, Sensasi Kopi Bercita Rasa Anggur

Spesies dan Varietas Kopi



(Sumber Gambar: Freepik @chormail/Lingkarjateng.id)

Dalam The Brazilian Journal of Plant Physiology, Adriana Farah dan Carmen Marino Donangelo menyimpulkan, faktor genetik seperti spesies dan varietas kopi, tingkat pematangan, batasan kondisi lingkungan dan praktik pertanian merupakan penentu dari kandungan asam klorogenat dalam biji kopi hijau sehingga dapat mempengaruhi komposisi minuman saat akhir.

Varietas biji kopi yang berbeda tentu akan mempengaruhi senyawa kimia yang ada di dalamnya, seperti CGA dan kafein. Selain itu, beans yang sudah lama dan berbau apek juga dapat mempengaruhi aroma kopi yang dihasilkan.

Proses Penyajian Kopi

(Sumber Gambar: Freepik @freedom_life/Lingkarjateng.id)

Tingkat kehalusan biji kopi, metode menyeduh yang digunakan dan penggunaan air dingin atau air panas dapat berpengaruh terhadap rasa kopi. Suhu air ideal untuk menyeduh kopi adalah 90,5℃ sampai 96℃.

Untuk mendapatkan suhu air yang pas, Anda dapat  merebus hingga mendidih, lalu diamkan selama 30 detik. Selain itu, gunakanlah air mineral atau air galon supaya kopi tak tercampur dengan rasa yang lain. Untuk penggilangan kopi sendiri, pastikan Anda menggiling biji kopi dengan halus dan tepat.

Inilah penyebab kopi Anda terasa sangat pahit, semoga informasi ini dapat membantu Anda. Jadi, mana yang Anda suka? Kopi yang pahit atau tidak terlalu pahit? (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version