Belajar Pre-Marriage Talks Ala Virly K. A.

Virly K. A. (Dok. Instagram @phirlyv)

Virly K. A. (Dok. Instagram @phirlyv)

Lingkarjateng.id – Maraknya muda-mudi yang memutuskan untuk menikah bersama kekasih atau pujaan hati tanpa diiringi persiapan akan membuat masalah baru pasca pernikahan.

Bukan finansial semata, kesiapan mental juga menjadi faktor penentu ke arah mana bahtera rumah tangga dijalankan. Apakah menikah hanya sekadar ikut-ikutan trend? Atau takut dianggap perawan tua? Atau yang lebih parah takut menjadi bahan perbincangan tetangga jika belum menikah.

Sebenarnya apa pre-marriage talks itu? Seberapa penting pre-marriage talks? Jika sudah terlanjur menikah dan belum mengetahui pre-marriage talks, bagaimana lika-liku rumah tangganya?

Tips Atasi Kecemasan terhadap Varian Omicron

Yang dimaksud pre-marriage talks, bukanlah pembicaraan soal konsep pernikahan, bukan pula tentang di gedung mana tempat diadakannya resepsi, mengenakan baju rancangan desainer siapa, mahar apa yang sesuai untuk pasangan, atau MUA-nya siapa. Tidak sedangkal itu. Pre-marriage talks, pembahasan yang sangat dalam, antara kamu dan partner kamu.

Poinnya, partner yang akan kamu nikahi adalah sosok yang membuat kamu nyaman. Nyaman untuk diajak bicara dan berdiskusi.

Belajar pre-marriage talks dari buku ‘Life as Divorce’ karangan Virly K. A. mampu membuka perspektif kehidupan pernikahan, yang mana pernikahan dianggap sebagai kehidupan romantis nan membahagiakan yang dijalani oleh dua insan yang saling mencintai.

Sumber Gambar: Instagram @phirlyv

Pertama, soal hidup dan prinsip. Jangan hanya berpedoman, ‘jalani saja dulu, solusinya dipikir belakang’, tidak menjamin masalah mereda. Perlu usaha lebih untuk menghargai perbedaan-perbedaan masing-masing kehidupan pasangan.

Kedua, visi dan impian. Coba tanyakan rencana 5 sampai 10 tahun ke depan, apakah kamu dan partner kompatibel untuk menjadi pasangan? Jika kamu dan pasangan memiliki visi dan misi yang berbeda, bukankah akan menimbulkan masalah-masalah baru?

Ketiga, persoalan anak. Diskusikan baik-baik hal ini saat sebelum menikah, dari ingin memiliki anak atau tidak, jenis kelamin, berapa anak yang ingin dimiliki, hingga apabila ada salah satu pasangan kelak tidak mampu menghasilkan keturunan karena ‘faktor lain-lain’.

Keempat, finansial. Mungkin, sebagian orang membicarakan finansial masih tabu. Padahal, menurut Dirjen Peradilan Agama MA tahun 2016-2018, ada 28,2% alasan perceraian adalah seputar ekonomi.

Inilah Tren Warna Cat Rumah 2022

Kelima, tentang perceraian. Diskusikan apabila kelak pernikahan berujung perceraian. Apa yang bisa dikompromikan oleh perceraian, dari kekerasan seksual, pemberian nafkah, pecandu atau pengedar narkoba, hingga perselingkuhan.

Keenam, sex stuffs. Memang sedikit tabu berbicara masalah sex sebelum menikah pada pasangan, padahal perbincangan terkait hal ini sangatlah penting.

Pre-marriage talks memang tidak menjamin keutuhan pernikahan. Pre-marriage talks juga tak menjamin kehidupan pernikahan bahagia di lingkaran pelangi. Tetapi, dengan membicarakan keenam pre-marriage talks ala Virly K. A. pada pasangan sebelum menikah, menjadi kunci dalam berkomunikasi dengan pasangan. Dan tentunya, membuka perspektif baru era sebelum menikah, terutama untuk kamu yang belum menikah. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version