Belajar Memaknai Konsep Kehidupan

Dok. Instagram @ulilalbab_93

PLtu Sluke, Rembang (Dok. Instagram @ulilalbab_93/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Agama mengklaim kelahiran, kematian dan jodoh adalah ketetapan Sang Pencipta apapun dan bagaimanapun prosesnya. Logikanya, jika ada yang memilih untuk bunuh diri dan mati, bukankah itu bentuk pertentangan dari ketetapan yang digariskan oleh Sang Pencipta? Sebab, ia mendahului keputusan dari takdir yang ditentukan Sang Pencipta. Atau memang Sang Pencipta lah yang sudah dari awal menggarisbawahi takdir orang tersebut untuk bunuh diri dan mati.

Rasanya tak adil jika membahas topik bunuh diri dikaitkan dengan kurangnya iman pada Sang Pencipta. Atau yang lebih parah, memberi label tidak kuat mental pada orang-orang memilih memutuskan bunuh diri. Apapun alasan mereka yang ‘terpaksa memilih’ bunuh diri, rasanya kita tak pantas untuk mengadili.

Pernahkah kita mengerti posisi dan kesakitan yang dirasakan oleh mereka yang bunuh diri? Atau jangan-jangan kita yang terlalu menutup mata terhadap kesakitan dan penderitaan yang dialami oleh mereka yang bunuh diri.

Belajar dari Kematian Miss USA 2019 Cheslie Kryst

Teringat hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ad-Dahak, disebutkan “Barang siapa terjun dari sebuah bukit untuk menewaskan dirinya maka kelak ia akan masuk neraka dalam keadaan terlempar jasadnya. Ia kekal dalam neraka selama-lamanya.” Dari hadist tersebut, banyak yang dengan mudahnya mengklaim, mereka-mereka yang memutuskan bunuh diri, neraka adalah tempatnya.

Bukankah sebagai makhluk beragama kita harus berpikir lebih kritis? Entah neraka atau surga, rasanya kita tak pantas melabelkan, mereka adalah penghuni neraka. Biarkan Allah yang mengadili, “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (Q. S. At-Tin ayat 8)”

Ah, sudahlah. Bukankah lebih baik tetap mendoakan mereka-mereka agar tenang di kedamaian? Bukankah lebih baik kita memberikan bela sungkawa pada keluarga yang ditinggalkan? Bukankah lebih baik kita mengenang jasa-jasa dan kebaikan di masa mereka hidup? Opsi-opsi di atas lebih baik dari pada menilai dan mengadili dosa dan keburukan orang-orang yang memutuskan untuk bunuh diri.

Belajar Pre-Marriage Talks Ala Virly K. A.

Melihat permasalahan mereka-mereka yang memutuskan untuk bunuh diri, cukup rasanya untuk kamu yang membaca ini, fokuskan pikiranmu dan hindari apa saja yang membuatmu melakukan hal-hal negatif.

Perbanyaklah kegiatan-kegitan positif dan selesaikan masalah-masalah yang menimpa agar tidak membuat stres berkepanjangan.

Kamu yang memiliki agama, dekatilah pelan-pelan Tuhanmu. Carilah kedamaian dan berusaha sebaik mungkin memberikan energi pada hidupmu.

Jika masalah yang menimpamu tak kunjung selesai hingga lebih memilih untuk bunuh diri, cukup ingatlah ini, “Kamu diciptakan oleh Tuhan bukan untuk menangisi nasib, tapi memperjuangkan nasib. Bukankah Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan/kemampuannya?”  (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version