Lingkarjateng.id – Cegukan saat berpuasa Ramadhan tentu sangat mengganggu dan membuat Anda tak nyaman. Pasalnya, Anda tidak bisa minum air putih untuk membantu menghilangkannya. Cegukan ditandai dengan bunyi “hik” yang keluar tanpa sengaja dan berlangsung dalam waktu tertentu.
Perlu diketahui, cegukan terjadi akibat otot-otot diafragma yang mengalami kejang, kontraksi atau peregangan. Hal inilah yang menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan katup saluran pernapasan menutup. Dilansir dari sehatq, otot diafragma merupakan salah satu jenis otot yang berbentuk seperti kubah dan tersekat di antara ulu hati dan di atas perut.
Ada beberapa hal yang menjadi pemicu kontraksi tiba-tiba pada diafragma, dari mengonsumsi makanan tertentu, minum minuman berkarbonasi atau beralkohol, merokok, hingga kebiasaan makan terlalu banyak dan terlalu cepat. Selain itu, dikutip dari halodoc, cegukan dapat muncul karena perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba, merasa gugup atau terlalu bersemangat dan stres.
Bagaimana Mengatasi Sakit Gigi saat Berpuasa Ramadhan?
5 Tips Atasi Sakit Gigi saat Puasa Ramadhan
Umumnya, cegukan berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Setelah itu, gejala-gejala cegukan akan hilang dan kondisi tubuh kembali seperti semula. Namun, Anda perlu waspada jika cegukan terjadi terus-menerus dan tak kunjung berhenti. Anda tak perlu khawatir, tips berikut dari Lingkarjateng.id dapat Anda coba untuk mengatasi cegukan saat puasa Ramadhan.
1. Menahan Napas
Menahan napas adalah cara mengatasi cegukan paling populer. Anda dapat mengambil napas dalam-dalam melalui hidung, lalu tahan napas kira-kira selama 10 detik. Kemudian, embuskan pelan-pelan dan ulangi 3-4 kali. Ulangi langkah-langkah tersebut setiap 20 menit apabila cegukan yang Anda alami belum hilang.
2. Bernapas Menggunakan Kantong Kertas
Dilansir dari sehatq, Anda dapat menggunakan kantong kertas kosong yang cukup tebal seperti paper bag. Kemudian, tempelkan leher kantong kertas ke area mulut dan hidung Anda (jangan ke seluruh wajah). Pastikan seluruh area mulut dan hidung tertutup kantong kertas. Setelah itu, bernapaslah dalam kantong kertas tersebut.
Dengan bernapas dalam kantong kertas, Anda dapat berlama-lama menghirup karbon dioksida. Sehingga, otot-otot diafragma yang sebelumnya berkontraksi akan melemas kembali. Sebaiknya, Anda tidak menggunakan kantong plastik karena justru akan menempel di mulut dan hidung saat Anda mengambil napas.
Anda Susah BAB? Simak Cara Ini!
6 Cara Mengatasi Susah BAB saat Puasa Ramadhan
3. Tekan Hidung dan Menelan
Anda dapat melakukan gerakan menelan sambil menekan bagian hidung agar otot diafragma relaksasi.
4. Duduk Memeluk Lutut
Anda dapat duduk dengan posisi kedua kaki ditekuk ke atas. Kemudian, peluk lutut Anda seraya mencondongkan badan ke depan seperti mau meringkuk. Setelah itu, tahan posisi tersebut selama 2 menit untuk memberikan tekanan pada area diafragma Anda sehingga udara yang terjebak di dalamnya dapat keluar.
5. Memijat Area Ulu Hati
Cobalah memijat area ulu hati secara perlahan karena otot-otot diafragma letaknya tepat di bawah ulu hati atau di atas perut. Anda dapat memberikan tekanan lembut pada area tersebut dengan menggunakan ujung jari-jari selama 20-30 detik.
6. Menutup Kedua Telinga
Tutuplah telinga Anda dengan menggunakan jari tengah selama 20-30 detik. Selain itu, Anda dapat menekan area lunak di belakang cuping telinga, tepat di bawah pangkal tengkorak. Hal ini dapat mengirimkan sinyal rileks melalui saraf vagus yang terhubung ke diafragma sehingga cegukan akan hilang sendiri.
Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Kantuk saat Puasa Ramadhan?
Ampuh, 5 Cara Menghilangkan Rasa Kantuk Saat Puasa di Bulan Ramadhan
7. Memijat Telapak Tangan
Tekan telapak telinga Anda menggunakan ibu jari tangan. Selain itu, Anda dapat menekan telapak tangan bagian bawah ibu jari yang terletak di antara ibu jari dan jari telunjuk. Jika tekanan di telapak tangan tersebut menimbulkan sedikit rasa sakit, ini berarti adanya gangguan yang dapat berpengaruh pada sistem saraf.
Adapun cara mencegah cegukan saat berpuasa Ramadhan dalam sehatq diantaranya jangan makan berlebihan saat sahur, makan secara perlahan saat sahur, menghindari makan makanan pedas, menghindari minum minuman bersoda dan tidak merokok saat sahur. Anda dapat melakukan relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi untuk mengurangi stres.
Dikutip dari betterhealth, cegukan yang berlangsung lama dapat menjadi gejala penyakit. Gangguan paru-paru dan otak dapat mengganggu fungsi diafragma dan dapat membuat rentan terhadap cegukan. Adapun penyakit yang dapat memicu cegukan berkepanjangan diantaranya esofagitis, pleuritis, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, pneumonia, penyakit ginjal dan kerusakan otak.
Jika cegukan diikuti dengan ludah bercampur darah, membuat makanan naik ke mulut bahkan muntah, sesak napas, tenggorokan terasa tertutup hingga dapat mengganggu tidur, segera periksakan ke dokter.
Demikianlah tips untuk mengatasi cegukan saat berpuasa Ramadhan. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)
Sumber Referensi:
Better Health. (2014). Hiccups. Diakses pada 20 April 2022, dari https://www-betterhealth-vic-gov-au.translate.goog/health/conditionsandtreatments/hiccups?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=op,wapp
Fadli, Riza. (2021). Halodoc: Intip Tips Menghilangkan Cegukan saat Puasa. Diakses pada 20 April 2022, dari https://www.halodoc.com/artikel/intip-tips-menghilangkan-cegukan-saat-puasa
Irawan, Ade. (2022). Sehatq: Cara Mengatasi Cegukan Saat Puasa yang Ampuh. Diakses pada 20 April 2022, dari https://www.sehatq.com/artikel/cara-ampuh-mengatasi-cegukan-saat-puasa#penyebab-cegukan-saat-puasa
Osborn, Corinne. (2017). Healthline: How to Get Rid of Hiccups. Diakses pada 20 April 2022, dari https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-hiccups