7 Kebiasaan yang Bisa Bikin Hidup Anda Lebih Efektif

Ilustrasi konsep perubahan kebiasaan lama ke kebiasaan baru (Freepik @freepik/Lingkarjateng.id)

Ilustrasi konsep perubahan kebiasaan lama ke kebiasaan baru (Freepik @freepik/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Setiap individu pasti memiliki kebiasaan yang berbeda. Suatu kebiasaan tertentu terjadi karena dilakukan secara berulang-berulang. Dalam Kamus Bahasa Indonesia kebiasaan merupakan pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Dari proses pengulangan itu, kebiasaan melekat menjadi karakter individu.

Dalam kehidupan, kebiasaan manusia terbagi menjadi dua jenis yaitu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Tentu saja untuk menjadi pribadi yang baik, kebiasaan positif perlu dipelajari. Sebab suatu kebiasaan itu tidak hanya akan berpengaruh pada diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain dan orang-orang sekitar.

Stephen R. Covey melalui bukunya 7 Habits of Highly Effective People mengelompokkan sejumlah kebiasaan manusia yang bisa dipraktikkan untuk membantu menjalani kehidupan secara lebih produktif dan efektif.

Menjadi proaktif

Bersikap proaktif berarti membiasakan diri untuk lebih aktif dan mau bertanggungjawab atas pilihan-pilihan yang telah dilakukan. Orang yang proaktif tidak akan menyalahkan keadaan atau kondisi, tidak menyalahkan orang lain, serta tidak mudah reaktif. Perilaku tersebut adalah hasil dari pilihan sadar yang didasarkan pada prinsip dan nilai.   Bahasa kerennya, You create your own destiny You design your  own history.  Dalam kata lain, seorang yang proaktif akan memikirkan segala tindakan yang akan dilakukannya beserta akibat-akibat yang akan diperolehnya.

Bagaimana cara bersikap proaktif? Ada tiga langkah penting sebelum seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Stopthinkchoose

Saat menghadapi kondisi tertentu, berhentilah sejenak untuk memikirkan tindakan-tindakan yang akan diambil beserta risiko atau konsekuensinya. Dari semua opsi yang terpikirkan, pilihlah tindakan dengan konsekuensi negatif paling minim.

Menentukan tujuan

Dalam setiap fase kehidupan, sudah barang tentu seseorang punya tujuan hidup yang ingin dicapai sekalipun itu merupakan hal-hal kecil. Dengan memiliki visi atau tujuan, kita bisa menjalani hidup dengan lebih terarah.

Visi akan mengantar seseorang pada tujuan akhir yang diinginkan sehingga dalam prosesnya ada akan ada motivasi yang memacu seseorang untuk mencapai garis finis.

Buatlah tujuan hidup yang sekiranya bisa dicapai dan bernilai. Selalu sertakan Tuhan, keluarga, dan sesama di setiap prosesnya. Kemudian mulailah dengan membayangkannya. Misalnya, sebagai anak pertama apa yang ingin kamu tinggalkan untuk orang tua dan saudara-saudaramu.

Manajemen waktu

Setelah punya list tujuan hidup, hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengatur waktu untuk mewujudkan visi tersebut. Perhatikan pula detail-detail kecil, karena itu akan membantu kita lebih terukur dalam melakukan suatu tindakan.

Kamu bisa berlatih mengatur waktu dengan membuat daftar sesuai dengan tingkat urgensi dan kepentingannya. Untuk lebih mudahnya kamu bisa mulai dengan membuat Bullet Journal.

Win-win solution

Kebiasaan yang bisa kamu latih dalam kehidupan sehari-hari adalah berpikir menang-menang atau pola pikir dengan memperhatikan semua pihak sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Berpikir menang-menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan dengan berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Empati

Mendahulukan empati atau berusaha memahami orang lain sebelum menuntut untuk dipahami. Prinsip ini mengedepankan mutual understanding atau saling memahami. Dalam hal komunikasi, kita mampu menempatkan diri sebagai lawan bicara, mendengarkan lawan bicara, dan memahaminya. Misalnya, sebelum menyampaikan suatu ide di depan umum kita perlu memahami ide dan kepentingan orang lain.

Prinsip empati dan win-win solution mempunyai satu keterkaitan yaitu untuk mencapai kondisi yang sama-sama memberikan keuntungan atau kebaikan.  Kita bisa mempelajarinya ketika mendengar keluhan, alangkah baiknya untuk mendengar sampai tuntas sebelum menyimpulkan keputusan.

Sinergi

Stephen R. Covey mengajak kita untuk membangun sinergi, bekerja bersama tim dari berbagai latar belakang secara harmonis. Ide-ide yang beragam dapat menghasilkan alternatif ketiga dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhan menghasilkan hal yang lebih besar tanpa saling merugikan.

Mengasah diri

Dalam bukunya, Stephen mengibaratkan mengasah kemampuan diri seperti mengasah gergaji. Gergaji menjadi alat penting untuk menebang pohon, tapi jika alat itu terus digunakan tanpa diasah tentu akan kehilangan ketajamannya yang akibatnya bisa menurunkan tingkat efektivitasnya untuk menebang.

Seperti halnya sistem perangkat handphone yang selalu ada pembaruan, begitu pula dengan diri kita. Kita perlu memperbarui kapasitas diri, salah satunya di empat bidang kehidupan dasar yaitu fisik, sosial/emosional, mental dan rohaniah. Kita bisa mengasah diri kita melalui media apa saja, buku motivasi, pesan yang disampaikan dari sebuah film, lagu, video, atau mungkin kisah-kisah orang lain.

Melakukan kebiasaan baru memang susah, butuh niat yang kuat, telaten dan konsistensi. Tapi, demi kualitas diri yang lebih baik ada baiknya mulai kita terapkan tujuh kebiasaan di atas dalam kehidupan sehari-hari dan lihat bagaimana perubahannya dalam beberapa waktu ke depan. (Lingkar Network | Ulfa – Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Covey, Stephen. R. (1997) 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif.  (Budiyanto) Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Lukito, Febriyan. (2013).  Febriyanlukito:  7 Habit #7-Mengasah Gergaji. Diakses pada 17 Agustus 2022 dari  https://www.febriyanlukito.com/7-habit-7-mengasah-gergaji/

Exit mobile version