6 Cara Mengatasi Susah BAB saat Puasa Ramadhan

ILUSTRASI: Seseorang mengalami kesulitan saat BAB. (Sumber Gambar: Freepik @jcomp)

ILUSTRASI: Seseorang mengalami kesulitan saat BAB. (Sumber Gambar: Freepik @jcomp)

Lingkarjateng.idSaat menjalani puasa Ramadhan, pola makan tentu mengalami perubahan dari segi waktu yakni berbuka dan sahur dan dari segi porsi. Dari perubahan pola makan saat puasa inilah yang membuat sistem pencernaan Anda memerlukan penyesuaian. Tak heran, jika Anda kesulitan saat Buang Air Besar (BAB).

Sembelit atau BAB bisa dialami oleh siapa saja. Hal ini wajar mengingat saat puasa Ramadhan, Anda cenderung makan lebih sedikit. Meski dibilang wajar, kondisi ini tentu membuat aktivitas puasamu tidak nyaman. Secara garis besar, BAB yang tidak teratur yakni kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Dalam kebanyakan kasus, susah BAB saat puasa Ramadhan terjadi karena organ usus besar menyerap terlalu banyak air dari makanan yang berada di dalamnya. 

Sumber Gambar: Freepik @jcomp

Dilansir dari hellosehat, semakin lambat makanan bergerak melalui saluran pencernaan, semakin banyak pula air yang akan diserap usus besar. Hal ini dapat mengakibatkan kotoran menjadi lebih keras sehingga frekuensi BAB menjadi berkurang.

Bagaimana Cara Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa Ramadhan?

6 Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa Ramadhan

Istilah medis, sembelit adalah konstipasi. Dikutip dari sehatq, penyebab konstipasi disebabkan oleh sejumlah faktor dari kurangnya asupan serat, dehidrasi, kurang olahraga, penggunaan obat-obatan (antasida, kalsium dan obat pereda nyeri), kehamilan, stres, hingga terlalu lama menunda BAB.

Adapun tanda-tanda gejala sembelit diantaranya susah BAB, sakit perut dan terasa mual, BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu, feses keras atau kering, BAB berdarah atau keluar darah setelah BAB dan tidak puas setelah BAB atau merasa ada yang tersumbat. Jika hal ini berlangsung lama hingga lebih 3 bulan, kondisi ini digolongkan sembelit kronis.

Sumber Gambar: Freepik @katemangostar

Selain itu, Anda perlu mewaspadai gejala luka di sekitar anus (fisura ani), wasir (ambeien), rektum keluar melewati anus (prolaps rektum) dan BAB keluar tiba-tiba (inkontinensia alvi). Jika ada gejala-gejala tersebut, pastikan Anda untuk rutin berobat ke dokter.

Lalu, bagaimana cara mengatasi sembelit saat puasa Ramadhan? Berikut Lingkarjateng.id rangkum cara mengatasi sembelit saat puasa Ramadhan.

1. Makan Makanan Berserat

Perubahan pola makan selama puasa Ramadhan membuat banyak orang tidak memperhatikan asupan makanan dengan baik, terutama serat. Konsumsilah makanan yang mengandung serat tinggi untuk memperlancar proses pencernaan. 

Sumber Gambar: Freepik @jcomp

Makanan kaya serat dapat meningkatkan kemampuan gerak peristaltik usus dan membuat dinding usus lebih mengembang. Sehingga, makanan mudah tercerna dan tidak berlama-lama dalam usus.

Serat dapat memenuhi usus sehingga dapat mendorong keinginan untuk BAB. Makanan yang mengandung serat yang dapat Anda konsumsi adalah kacang, sayur, buah, beras merah dan gandum. Selain itu, dengan memperbanyak makanan buah kurma di bulan Ramadhan dapat membantu mengatasi sembelit.

Gigimu Sakit? Bagaimana Cara Mengatasinya?

5 Tips Atasi Sakit Gigi saat Puasa Ramadhan

Kurangi juga makanan rendah serat seperti makanan kalengan, produk susu dan daging. Makanan rendah serat tersebut jika sering dikonsumsi secara berlebihan dapat membuat proses pencernaan Anda semakin terhambat hingga mengalami susah BAB.

2. Perbanyak Minum Air Putih

Sumber Gambar: Freepik @freepik

Selain kurang serat, susah BAB disebabkan tubuh tidak terhidrasi dengan baik. Air putih berperan dalam melarutkan zat-zat makanan dan mengangkut sisa-sisa makanan ke dalam sistem ekskresi.

Dilansir dari sehatq, minum air putih sehari 8 gelas sudah dikatakan cukup. Saat puasa Ramadhan, jumlah ini dibagi menjadi pola 2-4-2, 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam hari dan 2 gelas saat sahur.

3. Jangan Menahan BAB

Sumber Gambar: Freepik @pvproductions

Jika Anda mengabaikan dorongan BAB, dorongan tersebut akan berangsur-angsur hilang sampai tidak terasa lagi. Hal inilah karena Anda menahan BAB terlalu sering, feses tersimpan di dalam usus terlalu lama.

4. Minum Obat Pencahar

Dilansir hellosehat, obat pencahar atau laksatif dapat diperoleh dengan resep ataupun resep dari dokter. Beberapa obat pencahar yang biasa diminum untuk mengobati BAB diantaranya, suplemen serat (metacumil dan fibercon), stimulan (bisacodyl), pelunak feses, lubrikan (pelumas), laksatif osmotik dengan kandungan laktulosa dan magnesium sitrat.

Bagaimana Cara Mengatasi Bau Mulut saat Puasa Ramadhan?

6 Tips Atasi Bau Mulut saat Berpuasa

5. Rajin Olahraga

Sumber Gambar: Freepik @senivpetro

Sempatkan 10-30 menit untuk berolahraga dengan intensitas ringan sampai sedang secara teratur. Selain membantu pernapasan dan meningkatkan detak jantung, olahraga dapat menstimulasi kontraksi usus secara alami. Otot usus yang berkontraksi secara efisien, dapat membantu mengeluarkan makanan dalam usus dengan lancar.

Adapun olahraga yang dapat membantu mengatasi sembelit diantaranya kardio, yoga (pose cat, pose cow dan wind relieving pose) dan latihan otot dasar panggul (deep squat pose dan forward lung).

6. Operasi

Sumber Gambar: Freepik @wavebreakmedia_micro

Jika penyebab sembelit Anda adalah prolaps rektal atau pencegahan di atas tidak berhasil, kemungkinan dokter akan merekomendasikan untuk melakukan operasi.

Prosedur operasi ini dilakukan untuk mengangkat usus besar jika otot dalam usus besar tidak bekerja secara maksimal.

Demikianlah cara mengatasi susah BAB atau sembelit. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. Selamat menjalani ibadah puasa. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Herliafifah, Riska. (2022). Hellosehat: Konstipasi (Sembelit). Diakses pada 18 April 2022, dari https://hellosehat.com/pencernaan/konstipasi/penyakit-konstipasi/

Irastorza, Inaki. Ibanez, Berta. Sanzonetti, L. Delgado. Maruri, Natalia. & Victoria, J. Carlos. (2010). Cow’s-Milk-free Diet as a Therapeutic Option in Childhood Chronic Constipation. Gastroenterology, 51(2): 171-176.

Mayo Clinic. (2021). Constipation. Diakses pada 18 April 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/symptoms-causes/syc-20354253

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. (2021). Eating, Diet, & Nutrition for Constipation. Diakses pada 18 April 2022, dari https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/eating-diet-nutrition

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. (2018). Treatment for Constipation. Diakses pada 18 April 2022, dari https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/treatment

Setiaji, B. R. (2020). Hellosehat: 6 Macam Gerakan Olahraga untuk Mengatasi Sembelit. Diakses pada 18 April 2022, dari https://hellosehat.com/pencernaan/konstipasi/olahraga-untuk-mengatasi-sembelit/

Shalim, R. Melga. (2021). Sehatq: Susah BAB Saat Puasa? Ini Cara Ampuh Mengatasinya. Diakses pada 18 April 2022, dari https://www.sehatq.com/artikel/tips-mengatasi-susah-bab-saat-puasa

Swari, Risky Candra. (2021). Hellosehat: 5 Penyebab Susah BAB saat Puasa dan Cara Mengatasinya. Diakses pada 18 April 2022, dari https://hellosehat.com/pencernaan/konstipasi/penyebab-susah-bab-saat-puasa/

Exit mobile version