5 Tips Puasa Ramadhan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi

ILUSTRASI: Penderita tekanan darah tinggi (Sumber Gambar: Freepik @senivpetro/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Penderita tekanan darah tinggi (Sumber Gambar: Freepik @senivpetro/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.idBagi Anda yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), dalam menjalani ibadah puasa Ramdhan memang tidaklah mudah. Penting bagi Anda untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan dokter, khawatir jika kambuh sewaktu-waktu.

Hipertensi sendiri merupakan kondisi yang menyebabkan tekanan darah melonjak naik atau melebihi batas normal. Secara umum, tekanan darah normal antara 90/60 mmHg sampai dengan 120/80 mmHg. Dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Biasanya kondisi ini ditandai dengan sakit kepala, penglihatan buram, mual, telinga berdenging, nyeri dada, detak jantung tak beraturan, kelelahan dan sesak napas.

Bagaimana Cara Mengatasi Asam Lambung Saat Puasa Ramadhan?

6 Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa Ramadhan

Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi hal ini? Apakah pengidap hipertensi boleh menjalani ibadah puasa? Tentu boleh dan aman. Hal ini telah dibuktikan dalam Journal of Hipertension yang mana, menjalani puasa Ramadhan dapat menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi ringan hingga sedang. Berikut Lingkarjateng.id rangkum tips-tips menjalani puasa Ramadhan bagi penderita hipertensi.

1. Periksa ke Dokter

Sumber Gambar: Freepik @pressfoto

Sebelum Anda memutuskan untuk puasa Ramdhan, pastikan untuk memeriksakan terlebih dahulu ke dokter. Lakukan pemeriksaan secara rutin, termasuk saat sebelum puasa Ramadhan. Hal tersebut dapat memantau kondisi tekanan darah yang Anda alami dan mendeteksi jika terjadi komplikasi. Setelahnya, dokter Anda akan memutuskan apakah Anda diperbolehkan untuk puasa atau tidak. Selain itu, Anda dapat mengonsumsi obat antihipertensi selama menjalani puasa.

2. Hindari Makanan Tinggi Garam

Sumber Gambar: Freepik @Racool_studio

Makanan tinggi garam adalah penyumbang terbesar pada kenaikan darah. Oleh karena itu, Anda sebaiknya menghindari makanan tinggi garam baik saat sahur mapun saat berbuka. Contohnya, kacang asin, acar, makanan kaleng, keju, sosis dan keripik.

Dengan Anda mengurangi kadar garam pada menu makanan, secara tak langsung tekanan darah Anda akan turun sekitar 5-6 mmHg. Batasi jumlah garam minimal 5 gram per hari atau sekitar 2.000 mg Natrium (setara dengan satu sendok teh per hari untuk orang dewasa).

Jika Anda ingin lebih aman lagi, tukar bawang putih atau rempah-rempah yang dapat memberikan sensasi gurih sebagai pengganti garam.

Apa Saja Suplemen yang Mengobati GERD?

6 Vitamin dan Suplemen untuk Penderita Asam Lambung

Selain itu, hindarilah makanan yang melalui proses pengawetan, makanan berlemak (jerohan, mendoan, bakwan) dan dikemas dalam kaleng seperti bakso, kornet dan nugget.

Pada umumnya, penderita hipertensi menderita kelainan pofil lemak (dyslipidemia) atau diabetes melitus. Pemakaian minyak untuk menggoreng maksimal dua kali pemakaian. Minyak yang dipakai berkali-kali biasanya memiliki proporsi lemak jenuh yang dapat memperburuk pembuluh darah.

3. Perbanyak Makan Sayur dan Buah

Sumber Gambar: Freepik @freepik

Usahakan untuk selalu mengonsumsi buah dan sayur-sayuran. Pasalnya, sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung kalium tinggi yang dapat mengurangi efek natrium pada darah. Hal ini dapat mengurangi tekanan darah Anda.

Selain itu, Anda dapat memakan buah yang mengandung air seperti semangka, melon, jeruk, apel dan pepaya. Kandungan kalium dalam buah dapat mengontrol kadar tekanan darah.

Penderita hipertensi, harus mengontrol tekanan darahnya secara rutin. Jika tekanan masih berada di angka 140/90 mmHg, maka menjalani puasa Ramadhan masih boleh.

Saat berbuka, bukalah dengan makanan ringan dan makan secara perlahan. Awali dengan minum air putih dan makan buah-buahan seperti kurma. Hindari makan makanan yang berat agar tubuh tidak kaget menerima asupan kalori yang besar.

4. Olahraga Rutin

Sumber Gambar: Freepik @tirachardz

Berolahraga secara rutin dapat membantu Anda menurunkan dan menstabilkan tekanan darah. Pilihlah olahraga dengan intensitas ringan, seperti yoga, bersepeda dan jalan kaki.

Usahakan untuk berolahraga selama 30 menit setiap hari selama Ramadhan. Baik olahraga pagi atau malam, keduanya sama-sama efektif dalam menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan 5-8 mmHg tekanan darah.

Dikutip dari hellosehat, imbangi juga dengan istirahat yang cukup, setidaknya 7 jam saat tidur malam untuk menjaga stamina saat puasa Ramadhan.

Bagaimana Caranya agar Bibir Tidak Kering saat Puasa Ramadhan?

Anda Wajib Tahu, Inilah 5 Tips Ampuh Atasi Bibir Kering saat Puasa

5. Air Putih

Sumber Gambar: Freepik @jcomp

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat memengaruhi tekanan darah Anda. Pastikan kebutuhan cairan Anda terpenuhi dengan meminum air putih 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi saat puasa. Hindari juga minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan minuman bersoda.

Demikianlah 5 tips aman menjalani puasa Ramadhan bagi penderita hipertensi. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Erdem, Y. 2018. The Effect of Intermittent Fasting on Blood Pressure Variability in Patients with Newly Diagnosed Hypertension or Prehypertension. Journal of the American Society of Hypertension, 12(1): 42–49.

Malinowski, et al. 2019. Intermittent Fasting in Cardiovascular Disorders-An Overview. Nutrients, 11(3): 673.

Samad, Fatima, et al. 2015. Effects of Ramadan Fasting on Blood Pressure in Normotensive Males. National Library of Medicine. 27(2): 338-342.

Exit mobile version