5 Rekomendasi Objek Wisata Religi di Blora

POTRET: Makam Sunan Pojok. (Dok. Pemkab Blora/Lingkarjateng.id)

POTRET: Makam Sunan Pojok. (Dok. Pemkab Blora/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Kabupaten yang terkenal dengan slogan “Blora Mustika” berada di antara rangkaian perbukitan kapur Kendeng Utara dan Kendeng Selatan. Di sebelah barat, Blora berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

Sejak zaman Kerajaan Pajang dan Kerajaan Mataram, Blora merupakan daerah penting bagi pemerintahan pusat. Pasalnya, Blora terkenal dengan hutan jatinya. Blora berubah status dari apanage menjadi daerah kabupaten pada Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675 atau 11 Desember 1749 M, yang sampai sekarang dikenal dengan Hari Jadi Kabupaten Blora.

Selain terkenal dengan wisata alam, wisata religi di Kabupaten Blora juga tak kalah populer. Berikut Lingkarjateng.id rangkum untuk Anda 5 rekomendasi objek wisata religi di Blora.

1. Makam Pocut Meurah Intan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Bupati Blora, Arief Rohman saat berziarah di Makam Pocut Meurah Intan. (Dok. Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

Makam Pocut Meurah Intan berlokasi di Pemakaman Umum Desa Temurejo, Kecamatan Blora. Beliau merupakan putri keturunan bangsawan dari Kesultanan Aceh. Ayahnya bernama Keujruen Biheue, seorang uleebalang atau kepala pemerintahan pada waktu itu.

Dari catatan Belanda, Pocut Meurah Intan termasuk tokoh dari kalangan Kesultanan Aceh yang anti terhadap Belanda. Setelah berpisah dengan sang suami, ia mengajak putra-putranya ikut berperang melawan Belanda. Di akhir masa hidupnya, Beliau menjalani masa pengasingan oleh Belanda di Blora. Ia meninggal dan dimakamkan pada 19 Desember 1937.

Atas perjuangannya melawan Belanda, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berupaya untuk mengusulkan Pocut Meurah Intan menjadi pahlawan nasional.

5 Rekomendasi Objek Wisata Religi di Semarang

2. Makam K. H. Abdul Kohar

Makam K. H. Abdul Kohar. (Dok. Pemkab Blora/Lingkarjateng.id)

Makam K. H. Abdul Kohar berlokasi di Desa Ngampel, Kecamatan Blora. K. H. Abdul Kohar merupakan keturunan dari Kesultanan Demak yaitu Raden Trenggono. Beliau selalu mengembara untuk memperdalam agama Islam. Namun, setelah bertemu dengan Kyai Noor Feqieh, Beliau disarankan untuk menetap di Desa Ngampel.

Di Desa Ngampel, Beliau mulai membabat hutan, mendirikan masjid dan mendirikan pondok pesantren. Makamnya tepat berada di belakang Masjid Baiturrahim Ngampel, yang membedakan dengan makam lain di kompleks tersebut adalah makam milik K. H. Abdul Kohar berada di dalam sebuah cungkup.

3. Makam Sunan Pojok

Makam Sunan Pojok (Dok. Pemkab Blora/Lingkarjateng.id)

Makam Sunan Pojok berlokasi di sebelah selatan Alun-Alun Kota Blora. Sunan Pojok memiliki beberapa nama, yakni Mbah Benun, Syekh Abdul Rohim, Pangeran Sedah dan Pangeran Surobahu. Ia merupakan perwira di Mataram yang berhasil memadamkan kerusuhan di Tuban, Jawa Timur.

Setelah keberhasilannya melawan VOC, ia diangkat menjadi Adipati di Tuban pada tahun 1619. Sunan Pojok menjadi Adipati Tuban selama 42 tahun, yakni dari 1619-1661. Sunan Pojok memberikan banyak peninggalan di Blora. Dari tutur cerita, Sunan Pojok banyak memberikan nama-nama pedukuhan di Kabupaten Blora. Masjid Agung Baitunnur yang terletak di depan Alun-Alun Blora merupakan salah satu peninggalannya. Setiap 27 Sura diperingati sebagai haulnya.

Makam tersebut sampai saat ini masih dipelihara oleh warga setempat. Berkat jasa Sunan Pojok, putranya yang bernama Java Dipa diangkat sebagai Bupati Blora yang pertama (Dinasti Surobahu Abdul Rohim).

5 Rekomendasi Objek Wisata Religi di Rembang

4. Makam Purwo Suci Blora

Makam Purwo Suci Blora terletak di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, berjarak sekitar 43 kilometer dari Kota Blora. Makam ini merupakan kompleks makam Adipati Panolan sesudah Aryo Penangsang yang bernama Pangeran Adipati Notowijoyo.

Di kompleks makam tersebut, ada juga Makam Nyai Tumenggung Noto Wijoyo. Kompleks makam ini pernah dipugar oleh Bupati Blora pada tahun 1864.

5. Petilasan Kadipaten Jipang

Petilasan Kadipaten Jipang berlokasi di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, kurang lebih 45 kilometer ke arah tenggara dari Kota Blora. Objek wisata satu ini merupakan destinasi wisata peninggalan sejarah dan adat budaya.

Selain sebagai pusat pemerintahan, Kadipaten Jipang dulunya merupakan bandar perdagangan, yang mana Kadipaten Jipang saat itu dibawah pemerintahan Arya Penangsang dengan kudanya yang terkenal sakti bernama Gagak Rimang.

Demikianlah 5 rekomendasi objek wisata religi di Kabupaten Blora. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Pemerintah Kabupaten Blora. Makam K. H. Abdul Kohar. Diakses pada 24 Juni 2022, dari http://demo.te.net.id/blora/website-blora.1.0/index.php/public/pariwisata/detail/41

Pemerintah Kabupaten Blora. Makam Sunan Pojok. Diakses pada 24 Juni 2022, dari https://www.blorakab.go.id/index.php/public/pariwisata/detail/40

Pemerintah Kabupaten Blora. Makam Sunan Pojok. Diakses pada 24 Juni 2022, dari https://www.blorakab.go.id/index.php/public/kebudayaan/detail/62/makam-sunan-pojok

Exit mobile version