Lingkarjateng.id – Salah satu budaya Korea Selatan yang populer adalah hari Chuseok atau hari thanksgiving Korea. Perayaan Chuseok diselenggarakan pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender lunar. Chuseok yang juga disebut sebagai musim panen dirayakan pada musim gugur.
Chuseok sangat spesial bagi masyarakat Korea Selatan karena merupakan hari libur nasional selama tiga hari sehingga sangat dinantikan. Pada hari Chuseok, orang Korea Selatan akan mengunjungi makam leluhur dan memberikan penghormatan. Mereka juga akan berkumpul bersama keluarga untuk makan malam dan bersantai.
Perayaan Chuseok juga sangat kental dengan hidangan tradisionalnya yaitu kue beras bulan sabit atau songpyeon. Selain itu juga ada beberapa makanan khas yang wajib dihidangkan saat hari Chuseok. Makanan-makanan ini memiliki makna tersendiri dan melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan kebersamaan.
Berikut adalah beberapa makanan khas yang wajib dihidangkan saat hari Chuseok:
1. Songpyeon
Songpyeon adalah salah satu hidangan klasik yang muncul di setiap pertemuan Chuseok. Songpyeon adalah sejenis kue beras, terbuat dari adonan beras yang diisi dengan kacang, gula atau bahan-bahan bergizi lainnya yang kemudian dikukus. Kue beras memiliki aroma khas karena dikukus di atas alas daun pinus (“song” berarti pinus dalam bahasa Korea). Bentuk dan isian songpyeon bervariasi menurut wilayah, tetapi biasanya kue ini dibuat berukuran kecil dan berbentuk bulan sabit. Kue ini melambangkan kemakmuran dan kesuburan.
2. Manduguk
Manduguk adalah sup pangsit khas Korea Selatan yang terbuat dari kaldu daging sapi atau ayam, pangsit, dan sayuran. Manduguk adalah salah satu hidangan nasional Korea Selatan yang sering disajikan pada acara-acara khusus, seperti Tahun Baru Imlek, Chuseok, dan ulang tahun.
Manduguk memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya Korea Selatan. Manduguk melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Kaldu daging sapi atau ayam melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan, sedangkan pangsit melambangkan keberuntungan.
Selain itu, Manduguk juga melambangkan kebersamaan dan kesatuan. Manduguk biasanya disajikan dalam mangkuk besar, sehingga orang-orang dapat makan bersama-sama. Hal ini melambangkan kebersamaan dan kesatuan keluarga dan masyarakat.
3. Japchae
Japchae adalah salah satu makanan khas Korea Selatan yang paling populer. Makanan ini terbuat dari mie soba yang ditumis dengan berbagai sayuran, daging, dan jamur. Japchae biasanya disajikan dengan saus gochujang yang pedas dan manis.
Japchae memiliki sejarah yang panjang di Korea. Makanan ini pertama kali diperkenalkan oleh bangsawan Korea yang kembali dari Tiongkok pada abad ke-16. Pada saat itu, mie soba masih merupakan makanan yang mewah di Korea. Japchae kemudian menjadi populer di kalangan bangsawan dan rakyat Korea.
Japchae memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya Korea. Makanan ini melambangkan harapan dan kemakmuran. Mie soba melambangkan umur panjang dan kemakmuran. Sayuran, daging, dan jamur melambangkan harapan dan kemakmuran. Saus gochujang melambangkan keberanian dan semangat.
Japchae biasanya disajikan pada acara-acara penting, seperti pernikahan, ulang tahun, dan festival. Makanan ini juga sering disajikan sebagai hidangan pembuka atau hidangan utama.
4. Galbitang
Galbitang adalah sup daging sapi khas Korea Selatan yang terbuat dari daging sapi bagian perut. Daging sapi direbus dengan berbagai macam sayuran dan rempah-rempah, hingga menghasilkan kaldu yang gurih dan kaya rasa. Galbitang biasanya disajikan dengan nasi hangat dan kimchi.
Galbitang memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya Korea Selatan. Sup ini dianggap sebagai simbol keluarga dan cinta. Daging sapi bagian perut melambangkan kemakmuran dan kelimpahan, sedangkan kaldu yang gurih dan kaya rasa melambangkan cinta dan kasih sayang.
Galbitang biasanya disajikan saat acara-acara penting, seperti ulang tahun, pernikahan, atau pertemuan keluarga. Sup ini juga sering disajikan saat musim dingin, karena dianggap dapat menghangatkan tubuh dan jiwa.
Selain makanan-makanan di atas, ada juga beberapa makanan lain yang sering dihidangkan saat hari Chuseok, seperti tteokguk (sup kue beras), hoedeopbap (nasi goreng sayuran), dan mugwort (teh herbal). (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)