KENDAL, Lingkarjateng.id – Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza menyatakan sangat mendukung industri kreatif seni rupa yang memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi seniman, kolektor, dan berbagai pihak yang terlibat dalam proses perdagangan dan pemanfaatan karya seni.
Hal ini ia sampaikan saat membuka pagelaran seni dan pameran seni rupa dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang digelar di Pondok Pesantren dan Kebudayaan Ndalem Wongsorogo di Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal pada Selasa malam, 20 Mei 2025.
“Kita di perindustrian pendukung supaya industri kreatif ini menjadi bagian induatri secara keseluruhan dan bisa memberikan nilai tambah bagi di industri. Dan ruangnya di Indonesia saya kira industri kreatif sangat besar,” ujar Wamen Perindustrian.
Ia mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang digelar di Ndalem Wongsorogo ini. Dimana para seniman diberikan ruang untuk berekspresi dan memerkan karya seni mereka.
“Ruang untuk berekspresi dan pameran itu sekarang semakin lama semakin sedikit. Jadi ini merupakan satu upaya untuk memberikan tempat bagi para seniman. Kami berharap ini bisa ditiru dan diikuti oleh para tokoh masyarakat untuk memberikan ruang bagi para seniman,” harapnya.
Peringatan Harkitnas ke-117 dengan tema “Titi Kala Suba Menyongsong Zaman keemasan” ini juga diisi orasi budaya oleh Oei Hong Djien (OHD) yang merupakan kolektor karya seniman besar tanah air. Dan dihadiri oleh Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, Ketua DPRD Kendal, Mahfud Sodiq dan para seniman dari Kendal maupun luar daerah.
Wabup Benny dalam sambutannya mengatakan, menyambut baik dilaksanakan kegiatan ini sebagai ajang mengekspresikan kreativitas dan membangun identitas budaya menjadi estetika sehingga dapat mendorong kesadaran serta perkembangan seni di daerah, khususnya seni rupa.
“Melalui pagelaran seni dan pameran seni rupa ini, diharapkan dapat membangun ekosistem berkesenian yang lebih baik di Kabupaten Kendal,” harapnya.
Pemilik sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren dan Kebudayaan Ndalem Wongsorogo, Paox Iben Mudhaffar atau yang akrab disapa Gus Paox berharap dengan kedatangan Wamen Perindustrian Faisol Riza dapat memberikan dukungannya kepada para seniman agar lebih berkembang dan bisa menembus pasar Internasional.
“Seni tidak bisa lepas dari industri. Salah satu kelemahan pelukis kita adalah bahan yang tidak sesuai standart Internasional. Jadi banyak karya kita yang tidak bisa masuk ke wilayah Eropa karena kanvasnya tidak sesuai. Kan itu produk industri. Industri ekonomi kreatif perlu ditumbuhkan, jadi paling tidak Pak Wamen punya kepedulian,” ungkap Gus Paox.
Selain itu, dengan berkembangnya kawasan indutri di Kendal, Gus Paox juga menambahkan perlu adanya dukungan kepada para seniman untuk menumbuhkan kreator yang masih belum terorganisir dengan baik.
“Dukungan itu tidak harus dana. Misalnya ruang, di Kendal itu kita tidak punya ruang pamer yang bagus, gedung kesenian yang bagus tidak ada, ruang publik kita tidak melibatkan seniman. Jadi negara besar dan maju itu pasti peduli dengan seni,” tambahnya.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Sekar S