KENDAL, Lingkarjateng.id – Terdampak intrusi air laut, lahan pertanian sawah tidak produktif di Desa Margorejo, Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal dimanfaatkan menjadi tambak untuk ikan nila salin.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal, Hudi Sambodo mengatakan lahan pertanian di Desa Margorejo ini merupakan salah satu lahan pertanian yang tidak produktif yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan nila.
Dirinya juga menyampaikan bahwa Kabupaten Kendal memiliki 100 hektare lahan yang bisa digunakan untuk tambak nila salin.
“Kemarin saya sampaikan bahwa Kendal punya potensi 100 hektare yang bisa digunakan untuk ikan nila salin. Kemarin dari Pak Gubernur akan membantu nila salin tahun 2025 ini,” ungkapnya, Senin 11 Mei 2025.
Ia menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dan akan berupaya untuk mengoptimalkan potensi perikanan di Kendal.
“Kemarin sudah komunikasi dengan Bapak Gubernur Jawa Tengah, melalui Bupati terkait nila salin di Kendal,” ujar Hudi.
Sementara itu, terkait dengan bantuan program Revitalisasi Tambak Pantura dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), belum bisa dilaksanakan.
“Karena bantuan dari pusat ini tidak bisa berjalan karena refokusing dan belum ada anggarannya,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya saat kunjungannya di Kendal beberapa hari lalu berpesan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal untuk bisa mengoptimalkan potensi tambak yang ada.
“Potensi tambak ini untuk bisa itu optimalkan,” ujarnya.
Karena, di Desa Margorejo kurang lebih ada seluas 26 hektare tambak. Dan itu memang tambak yang berasal dari sawah yang terkena intrusi air laut, sehingga sudah tidak bisa ditanami padi.
“Kemudian kebutuhan apa supaya tambak ini bisa lebih baik lagi bisa lebih produktif lagi salah satunya adalah mungkin bantuan pakan serta bantuan irigasinya,” tambahnya.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Sekar S