SEMARANG, Lingkarjateng.id – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi , Luthfi menginginkan pembelajaran Bahasa Jepang diterapkan di tingkat pendidikan SMA/SMK kelas XI.
Menurut dia, tambahan mata pelajaran (mapel) tersebut untuk memberikan pengetahuan, dan memantapkan program magang ke Negeri Sakura tersebut.
“Perlu dilatih sama-sama, biar mampu untuk mengikuti kebutuhan-kebutuhan yang di Jepang,” kata gubernur saat melepas sebanyak 1.200 siswa, yang akan mengikuti program pemagangan ke Jepang. Pelepasan siswa itu dilakukan di MG Setos, Semarang, Jumat, 9 Mei 2025.
Selama ini, para siswa itu dibina oleh Asosisasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) III Jateng-DIY.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan, para pelajar yang akan berangkat magang di Jepang itu, seperti kerja pada umumnya. Sebab, mereka akan mendapat honor.
Program pemagangan ke Jepang, menurut Luthfi, merupakan hal yang bagus. Apalagi, Jepang sudah mempunyai hubungan yang baik dengan Jawa Tengah. Para peserta magang itu pun punya peran mengenalkan Jateng.
Sebagai informasi, program magang ke Jepang, cukup diminati banyak siswa. Sejak 2018, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng, bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan International Manpower Development Organization Japan, menyelenggarakan program pemagangan ke Jepang.
Program magang ke Jepang bertujuan meningkatkan kompetensi teknis dan soft skill para peserta, termasuk etos kerja, kedisiplinan, tanggung jawab, dan jiwa kewirausahaan.
Sumber: Humas Jateng
Editor: Sekar S