JEPARA, Lingkarjateng.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Pratikno, berharap proyek pembangunan Embung Kalimati Bapangan di Kecamatan Jepara dapat dirampungkan. Hal itu agar kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Jepara dapat terpenuhi.
“Tujuan awal pembangunan Embung Kalimati adalah untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga khususnya di Kecamatan Kota,” katanya saat meninjau Embung Kalimati pada Kamis, 15 Mei 2025.
“Kecamatan Jepara itu kekurangan air bersih, karena sumber airnya berada di luar Kecamatan Jepara. Salah satu sumber yang bisa mengatasi kekurangan air di Kecamatan Jepara adalah Embung Kalimati,” pungkasnya.
Pratikno mengungkapkan bahwa Embung Kalimati yang dibangun pada tahun 2017 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) menghabiskan anggaran sekitar Rp 40 miliar. Namun, sampai sekarang pembangunan tersebut belum juga diteruskan.
Menurutnya, jika pembangunan tersebut tidak diselesaikan akan menjadi proyek mangkrak.
“Dengan berjalannya waktu tujuan utama dibangunnya Embung Kalimati belum terwujud sampai sekarang. Kalau tidak segera diteruskan akan menjadi pembangunan mangkrak,” ujar Pratikno.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak Bupati Jepara, Witiarso Utomo, untuk meninjau Embung Kalimati.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dapat mengajukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Embung Kalimati agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Jepara.
Pratikno mengatakan, pembangunan Embung Kalimati merupakan kewenangan BBWS, sehingga satu-satunya jalan adalah minta anggaran ke pusat untuk meneruskan pembangunan seperti tujuan awal.
“Tahun 2023 rencana mau diteruskan dan sudah masuk skala prioritas, tapi tahu-tahu hilang. Sebagai wakil rakyat saya prihatin jika pembangunan Embung Kalimati tidak diteruskan, terus apa fungsi dan manfaat pembangunannya?” ucapnya.
Menurutnya, jika pembangunan Embung Kalimati dapat diselesaikan dan dikelola PDAM Tirta Jungporo untuk kepentingan masyarakat, maka kebutuhan air bersih di Kecamatan Jepara bisa tercukupi.
“Bisa saya bilang Kecamatan Jepara saat ini sedang krisis air. Air PDAM itu digilir, saya kasihan warga yang berada di Rusunawa, Jobokuto, Ujungbatu, Bulu, dan sekitarnya. Karena jumlah pelanggan dan debit air tidak seimbang sehingga harus digilir,” ungkapnya.
Pratikno menambahkan, pembangunan Embung Kalimati tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air bersih saja, namun juga bisa dimanfaatkan untuk wahana wisata maupun olahraga.
“Jadi pembangunan Embung Kalimati ini mempunyai multifungsi,” pungkasnya.
Jurnalis: Tomi Budianto
Editor: Rosyid