KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang turut memperhatikan sektor ekonomi kreatif dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tahun 2025-2029 yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang baru-baru ini.
Dalam musrenbang tersebut, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengungkapkan bahwa Pemkab Semarang berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah setempat.
Ngesti mengaku sudah berkomunikasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang untuk membahas upaya peningkatan sektor ekonomi kreatif.
“Kami juga dorong seluruh pelaku UMKM bisa juga mendapatkan sertifikat halal, kemudian mendapatkan sertifikat dari BPOM, dan lain sebagainya,” bebernya.
Ngesti juga berencana menambah anggaran untuk mendukung pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Semarang.
Selain itu, ia juga mendorong para pelaku UMKM melakukan inovasi produk agar memiliki nilai jual tinggi.
Ngesti mencontohkan makanan khas Kabupaten Semarang, yaitu sate suruh dan gecok, agar dibuat menjadi produk kemasan tahan lama. Nantinya, produk tersebut bisa dipasarkan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Tuntang.
Ia berharap Pemkab Semarang nantinya dapat memberikan bantuan alat untuk mewujudkan rencana tersebut.
Senada, Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, Heru Subroto, mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendorong agar para pelaku UMKM setempat memiliki sertifikat halal untuk produk yang dihasilkan.
Hal itu agar produk UMKM dapat bersaing dan memperluas jangkauan pemasaran.
“Bahkan kemarin pihak Walisongo Halal Center (WHC) juga menyerahkan sertifikat halal kepada sejumlah pelaku usaha yang berpartisipasi dalam kegiatan Kabupaten Semarang Expo (Kasmex),” katanya.
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Rosyid