PEKALONGAN, Lingkarjateng.id — Fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Pekalongan memberikan pandangan umum terkait tiga raperda strategis dalam rapat paripurna pada Senin, 19 Mei 2025.
Adapun tiga raperda itu mencakup Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, Raperda Pengarusutamaan Gender, dan Raperda Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak.
Pada rapat yang dihadiri Wakil Bupati Pekalongan Sukirman, seluruh fraksi dewan menyampaikan kritis dan saran konstruktif terhadap substansi ketiga raperda.
Fraksi PDI Perjuangan menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan RPJMD serta menyarankan alternatif pendanaan agar tidak hanya bergantung pada dana pusat.
Fraksi PPP menegaskan perlunya sinkronisasi RPJMD dengan kebijakan nasional dan provinsi. Untuk Raperda Gender, fraksi menyoroti potensi tumpang tindih regulasi dan anggaran. Sementara pada Raperda Kabupaten Layak Anak, Fraksi PPP menuntut indikator keberhasilan yang jelas, alokasi anggaran yang cukup, dan pelibatan masyarakat.
Selanjutnya Fraksi PKB mengapresiasi arah kebijakan RPJMD, namun meminta pemerintah lebih memperhatikan pemerataan pembangunan dan infrastruktur di wilayah tertinggal. Fraksi PKB juga mempertanyakan dasar kebijakan anggaran pada Raperda Kabupaten Layak Anak.
Fraksi Golkar menekankan pentingnya target progresif di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung RPJMD. Mereka juga menyoroti pentingnya evaluasi program gender dan perlindungan anak dari dampak negatif media sosial serta kekerasan seksual.
Fraksi Gerindra meminta agar target kinerja OPD realistis dan berbasis potensi riil daerah. Legislator Gerindra juga menegaskan pentingnya fasilitas ramah anak dan sinergi lintas sektor, termasuk keterlibatan CSR.
Fraksi PAN menilai perlu adanya perbaikan metodologi penyusunan RPJMD serta penetapan indikator kinerja yang lebih ambisius.
“Kasus kekerasan berbasis gender masih tinggi, demikian pula penyimpangan perilaku seksual. Pendekatan religius dan sosial harus digalakkan sejak dini,” tegas perwakilan fraksi.
Jurnalis: Fahri Alakbar
Editor: Ulfa Puspa