KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus mendorong upaya penanggulangan banjir dengan mengusulkan pembangunan empat embung retensi ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Usulan pembangunan embung retensi itu disampaikan langsung oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, melalui aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran (SIPURA) milik kementerian terkait.
Keempat lokasi yang diusulkan sebagai titik pembangunan embung retensi di Kudus yakni di wilayah Mejobo, Bulungcangkring, Kaliwungu, dan Kacu.
Menurut Sam’ani, wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi rawan genangan karena merupakan daerah bekas rawa atau cekungan air.
“Dulu itu daerah rawa, mulai dari Pasuruhan, Gulang, sampai ke Kirig. Termasuk Bulungcangkring dan Banged, yang dulunya juga area rawa. Maka kita ajukan empat titik ini untuk dibangun embung retensi,” ujar Sam’ani usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kudus pada Rabu, 14 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa pengajuan tersebut telah disampaikan melalui SIPURA dan kini tengah dalam proses koordinasi oleh Kementerian PUPR.
Selanjutnya, usulan itu akan dibahas bersama Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Sam’ani memastikan bahwa aspirasi DPRD sejalan dengan langkah Pemkab Kudus yang telah lebih dulu mengusulkan pembangunan embung di kawasan rawan banjir.
Sebelumnya, dalam rapat paripurna, anggota Komisi D DPRD Kudus, Umi Bariroh, juga menyuarakan pentingnya pembangunan embung baru, khususnya di wilayah Mejobo.
Ia menilai wilayah tersebut belum mampu menampung limpasan air hujan kiriman dari Pegunungan Muria, sehingga kerap terdampak banjir saat musim hujan.
“Mejobo belum mampu menampung air kiriman dari Muria, makanya kita usulkan embung retensi sesi dua di sana,” kata Umi.
Jurnalis : Mohammad Fahtur Rohman
Editor : Rosyid