SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Salatiga menerima kunjungan dari Wali Kota Mungyeong Si Korea Selatan, Shin Hyun Kook, dan Ketua DPRD Mungyeong Si Lee Jeong Geol, pada Selasa, 15 April 2025 malam.
Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, mengatakan bahwa kunjungan tersebut terkait penguatan kerja sama bidang Pendidikan, budaya, dan gastronomi antara kedua kota yang sudah terjalin.
Robby mengaku bangga dengan kerja sama yang berjalan dengan baik antara Pemerintah Kota Salatiga dan Pemerintah Kota Mungyeong, terutama dalam bidang pendidikan.
“Anak kami ada empat orang yang sudah mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan SMA di Kota Mungyeong. Tentu saja di sana mereka tidak hanya belajar pendidikan formal, melainkan juga bahasa dan culture Kota Mungyeong,” ujarnya.
Kembangkan Pariwisata, Pemkot Salatiga dan Mungyeong Korsel Jalin Kerjasama
Melalui Cultural Immersion Program, Pemkot Salatiga memberikan kesempatan 10 siswa dan 5 guru dari Kota Mungyeong untuk belajar kebudayaan Indonesia, khususnya adat Jawa. Sejak tiba di Salatiga pada Minggu, 13 April 2025, siswa dari Kota Mungyeong beserta para guru sudah belajar banyak hal, seperti dolanan tradisional, eksplorasi gastronomi khas Salatiga, serta seni pertunjukan tari dan gamelan.
“Melalui Cultural Immersion Program ini saya berharap, Bapak Ibu rombongan dari Kota Mungyeong dapat mengenal lebih dalam tentang pendidikan dan kebudayaan jawa yang ada di Kota Salatiga, makanan khas Kota Salatiga dan merasakan secara langsung bagaimana menjadi penduduk Kota Salatiga,” terangnya.
Menurut Robby, pertukaran siswa dan guru tidak hanya memperkuat keterampilan komunikasi lintas budaya, tetapi juga menanamkan nilai-nilai toleransi, kerja sama, dan penghargaan terhadap perbedaan sebagai warga dunia.
Program tersebut diharapkan dapat menginspirasi peserta untuk melihat keberagaman sebagai sumber kekayaan yang mempererat hubungan antarbangsa.
“Kami berharap, tidak hanya di bidang pendidikan saja, tetapi kerja sama ini bisa berlanjut merambah ke bidang lain yakni pariwisata dan ekonomi kreatif seperti Letter of Intent (LOI),” pungkasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)