BLORA, Lingkarjateng.id – Program subsidi asuransi usaha tani padi (AUTP) di Kabupaten Blora masih macet hingga menjelang akhir bulan April 2025.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman, mengatakan bahwa macetnya subsidi AUTP lantaran adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.
“Mudah-mudahan masih ada asuransi pertanian. Karena ada efisiensi, jadi semua masih berhenti,” ujar Ngaliman di Blora pada Kamis, 24 April 2025.
Ngaliman mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, luas lahan pertanian padi di Kabupaten Blora yang didaftarkan program AUTP mencapai 2.000 hektare.
“Tiap tahun kan pembaharuan data peserta. Jadi untuk tahun ini belum ada. Ini tidak di Blora saja, namun nasional,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa AUTP merupakan program dari pemerintah pusat. Sehingga, subsidi yang diterima setiap petani adalah anggaran dari pemerintah pusat.
“Premi AUTP Rp 180.000 per hektare, 80 persen sebesar RP 144.000 dibayarkan pemerintah pusat, yang 20 persen Rp 36.000 di bayar petani,” jelasnya.
Ngaliman mengatakan, petani yang memiliki lahan padi di bawah satu hektare masih dapat mendaftarkan program AUTP. Namun, untuk nominal pembayaran tetap akan disamakan.
“Nanti kan setiap petani yang mengalami puso atau gagal panen akan mendapatkan ganti rugi antara Rp 5 juta hingga Rp 6 juta,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya akan segera menyosialisasikan program AUTP tahun 2025 bila sudah mendapat instruksi dari pemerintah pusat.
Nantinya, pihaknya akan mendata petani di Blora yang ingin turut serta dalam program tersebut.
“Kalo sudah ada (instruksi program AUTP), nanti kita tindak lanjuti. Nanti kita sosialisasikan siapa yang mau ikut program AUTP,” tandasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)