REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) mengusulkan empat proyek infrastruktur strategis di bidang sumber daya air ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Kepala DPUTARU Rembang, Maryosa, menyampaikan bahwa pihaknya telah membahas empat proyek strategis tersebut dengan BBWS Pemali Juana di Semarang pada Jumat, 25 April 2025 lalu.
Ia mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari langkah Bupati Rembang, Harno, bersama Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani, dalam memperjuangkan pembangunan daerah.
“Ini bagian dari upaya kita mewujudkan pembangunan strategis di Rembang. Ada empat usulan utama dari bidang sumber daya air,” ujar Maryosa saat ditemui di kantornya pada Senin, 28 April 2025.
Ia mengungkapkan bahwa proyek pertama yang diusulkan ke pemerintah pusat adalah pembangunan Embung Kaliombo.
Menurut Maryosa, pembebasan lahan untuk proyek tersebut telah rampung, proses review Detail Engineering Design (DED) nantinya dilakukan oleh BBWS Pemali Juana.
“Perkiraan anggarannya sekitar Rp 30 miliar. Namun kepastiannya nanti setelah DED selesai direview, kemungkinan dua hingga tiga bulan selesai,” jelasnya.
Proyek kedua adalah pembangunan long storage di Sungai Kalipang, Kecamatan Sarang. Proyek infrastruktur tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air baku dan pengairan sawah di wilayah kecamatan setempat.
“Kita estimasikan sekitar Rp 20 miliar. Harapannya bisa terealisasi tahun ini atau paling lambat tahun depan,” katanya.
Usulan proyek ketiga berkaitan dengan pembangunan saluran irigasi untuk memaksimalkan fungsi Embung Randugunting di Blora.
Nantinya, saluran tersebut akan mengalirkan air ke Bendungan Kedung Sapen di wilayah Sumber, Rembang.
Sementara usulan keempat adalah pembangunan tanggul pantai di kawasan pesisir utara Rembang, seperti Sarang, Sluke, dan Tanjungsari. Meski beberapa dokumen DED sudah tersedia, namun kajian ulang tetap dilakukan.
“Untuk Tanjungsari, tahun ini ada anggaran dari APBD khusus untuk perencanaannya, DED ,” pungkasnya. (Lingkar Network | HMS – Lingkarjateng.id)