KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Kudus terus mendorong pengembangan budidaya tembakau. Tahun ini, melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), Pemkab memperluas lahan tambah tanam (LTT) tembakau di Kabupaten Kudus menjadi 9 hektare, setelah ujicoba pada tahun sebelumnya dinilai berhasil.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dispertan Kudus, Agus Setiawan, menjelaskan bahwa perluasan lahan tahun ini juga disertai inovasi pada varietas tanaman.
“Jika tahun lalu kami menanam varietas Prancak dari Madura, tahun ini kami mencoba varietas Srumpung dari Boyolali. Ini bagian dari upaya mencari varietas yang paling cocok dengan kondisi lahan di Menawan,” ujarnya, baru-baru ini.
Agus mengungkapkan, hasil panen tahun lalu cukup menjanjikan meski Kudus masih terkendala teknologi pengolahan tembakau.
Saat ini, kata dia, hasil panen tembakau basah petani masih langsung dilimpahkan ke pihak ketiga untuk bahan baku pembuatan cerutu.
“Kita memang belum punya alat pengolahan tembakau menjadi kering. Ini jadi PR besar kami kedepan,” tambahnya.
Meski demikian, budidaya tembakau di Menawan tetap menunjukkan potensi besar.
Agus menyebut ketahanan tanaman terhadap serangan hama cukup baik, berkat penggunaan pupuk dan perawatan maksimal.
“Ulat hama bisa diatasi, dan tanaman tetap tumbuh subur meski cuaca di lereng Gunung Muria cukup dinamis,” katanya.
Saat ini, para petani tembakau tengah memasuki masa penyemaian bibit yang ditanam dua minggu lalu. Optimisme pun terus menguat di kalangan petani.
Tak hanya itu, Dispertan Kudus juga berencana menggandeng perusahaan swasta agar bisa menampung hasil panen petani secara berkelanjutan.
“Kami juga sedang sounding untuk pengajuan bantuan alat pengolahan tembakau. Harapannya, ke depan petani tidak hanya menanam, tetapi juga bisa mengolah hasil panennya sendiri,” tegas Agus.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)