KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ribuan warga memadati “Kabupaten Semarang Bersholawat” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang di Halaman Masjid Agung Al-Mabrur, Ungaran Timur, pada Kamis malam, 24 April 2025.
Acara sholawatan yang digelar dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang itu dihadiri oleh KH. Anwar Zahid, penceramah kondang asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Acara tersebut dimulai dengan istighosah dan tahlil, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin para tokoh agama.
Dalam acara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan bentuk rasa syukur sekaligus agenda doa bersama demi kemajuan Kabupaten Semarang yang telah berusia 504 tahun.
“Kita sangat berharap kedepannya Kabupaten Semarang dan seluruh warga masyarakatnya bisa hidup lebih maju dan baik lagi ke depannya. Maka dari itu, saya pribadi dan jajaran Pemkab Semarang berharap, warga di daerah kami bisa hidup ayem, tentrem, guyub, dan dijauhkan dari marabahaya,” kata Ngesti.
Ngesti juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap serangan hama tikus yang melanda 350 hektare lebih lahan pertanian di Kabupaten Semarang.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk bisa memanjatkan doa tolak bala agar Kabupaten Semarang terhindar dari marabahaya.
“Kami berharap para petani kita bisa dapat kembali bercocok tanam dengan hasil panen yang melimpah, serta diberi keberkahan selalu. Untuk itu, mari kita bersatu, bergotong royong, dan terus berinovasi demi Kabupaten Semarang yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.
Selain itu, Ngesti juga mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan menanam pohon buah-buahan secara serentak untuk meningkatkan ekonomi sekaligus menjadi upaya pelestarian lingkungan.
“Baik di rumah-rumah warga, kantor-kantor pemerintah desa, kantor kelurahan, kantor kecamatan, hingga di tingkat kantor-kantor OPD-OPD Pemkab Semarang, termasuk di perusahaan-perusahaan dan ruang terbuka umum yang ada di Kabupaten Semarang,” ucapnya.
Selain buahnya yang bisa dikonsumsi dan menambah penghasilan masyarakat, penanaman pohon tersebut juga dapat menjaga kelestarian alam di Kabupaten Semarang.
“Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari menanam pohon buah-buahan ini, di antaranya bisa mempertahankan sumber mata air, udara juga bisa semakin bersih, sejuk, dan sehat, lalu bisa semakin asri,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Kabupaten Semarang Bersholawat, Asep Mulyana, mengatakan bahwa kegiatan tersebut telah menjadi agenda tahunan yang digelar Pemkab Semarang.
“Tahun ini kita laksanakan di Ungaran, setelah sebelumnya digelar di Ambarawa dan Stadion Pandanaran Wujil di Bergas. Kegiatan ini bukan hanya bentuk peringatan, tapi juga sebagai wadah mempererat hubungan antara pemerintah, ulama, dan masyarakat,” katanya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)