KUDUS, Lingkarjateng.id – Pondok Pesantren (Ponpes) Rohmatul Ummah di Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, sudah mulai berdiri sejak tahun 1989 silam. Ribuan santri pun telah lulus dari ponpes yang didirikan oleh Almarhum Romo Kiai Haji Mahmudi tersebut.
Khodim Ponpes Rohmatul Ummah, Helmy Mubarok, menyampaikan pesantren tersebut menjadi salah satu yang pertama berdiri di wilayah Desa Jekulo.
“Di wilayah Desa Jekulo memang sejak dulu sudah banyak pesantren. Tapi untuk di wilayah Jekulo Kidul itu Ponpes Rohmatul Ummah yang pertama kali,” ucapnya.
Ia menjelaskan, hadirnya ponpes tersebut diharapkan bisa membawa kebaikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal itu sesuai dengan namanya yakni Ponpes Rohmatul Ummah yang artinya bisa membawa rahmat bagi umat.
“Sejak dulu Almarhum Romo Kiai Haji Mahmudi ingin bisa mencetak lulusan santri yang tidak hanya berakhlakul karimah tapi juga berintelektual,” bebernya.
Helmy menyampaikan, para santri Ponpes Rohmatul Ummah tidak hanya diajarkan tentang ilmu agama Islam saja, tetapi juga diajarkan materi di bidang teknologi terkini. Hal itu supaya para santri bisa mengikuti perkembangan zaman di era globalisasi dengan akhlak yang baik.
“Oleh karena itu, di pesantren ini juga ada sekolah formal mulai dari tingkat TK hingga SMK. Bahkan SMK yang ada di sini itu SMK multimedia. Jadi tujuan utama kami itu bisa menjadikan lulusan yang bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Menjadikan seseorang yang juga bisa berperilaku baik di masyarakat,” paparnya.
Dia menambahkan, saat ini ada sebanyak 150 santri yang menimba ilmu di Ponpes Rohmatul Ummah. Para santri tersebut mulai dari jenjang SD hingga kuliah.
“Kami juga bekerjasama dengan Unisfat Demak, jadi kalau ada santri yang ingin kuliah di kampus itu bisa tetap mondok di sini. Nanti ada dosen yang datang mengajar ke sini,” terangnya.
Diketahui, santri yang ada di Ponpes Rohmatul Ummah berasal dari berbagai daerah mulai dari Kudus, Demak, Purwodadi, Karanganyar, Semarang, Lamongan, Jember, hingga Jambi.
“Dulu juga sempat ada santri asal Malaysia, tapi sekarang sudah lulus. Kalau saat ini memang paling banyak santri dari eks Karesidenan Pati,” imbuhnya.
Pihaknya pun berharap semakin banyak masyarakat yang ikut membantu wakaf untuk penambahan lahan dan bangunan di Ponpes Rohmatul Ummah. Hal itu supaya semakin banyak santri yang bisa bergabung di ponpes tersebut.
“Harapannya dengan adanya penambahan lahan dan bangunan, kami bisa semakin maju dan konsisten mencetak generasi solih-solihah yang berguna bagi nusa bangsa. Karena kalau fasilitas pesantren memadai nanti bisa untuk menunjang kegiatan santri,” tandasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarjateng.id)