SEMARANG, Lingkarjateng.id – Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbanpol) melakukan deteksi dini dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan radikalisme dan terorisme.
Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin, menyatakan bahwa kondusifitas wilayah menjadi prioritas pada saat lebaran. Upaya ini dilaksanakan agar umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman tanpa adanya gangguan.
Dalam hal ini, Kesbangpol Jateng secara koordinatif bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA), Polri/TNI, Satpol PP, dan instansi lainnya, untuk upaya deteksi dini gangguan terorisme.
“Kita berkoordinasi untuk memantau dan melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dilakukan kelompok anti toleran di antaranya potensi munculnya ancaman, hambatan, dan gangguan berbasis pada aksi radikalisme maupun terorisme,” katanya di Semarang pada Rabu, 26 Maret 2025.
Pihaknya juga menyatakan bahwa sejumlah personil dan petugas gabungan akan ditempatkan di tempat-tempat ibadah untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap masyarakat yang melakukan takbir maupun salat Idul Fitri.
“Kami lakukan pemantauan kita bekerja sama dengan Kesbangpol kabupaten/kota dan temen-teman jaringan lainnya untuk menempatkan personil baik secara tertutup maupun terbuka,” tuturnya. .
Selain itu, untuk memperkuat toleransi antarumat beragama, pihaknya bersama DPRD Jateng rutin menggelar sosialisasi empat pilar, dan juga bersama FKUB melaksanakan rutin dialog lintas iman.
“Kami juga melakukan sosialisasi empat pilar terkait dengan sosialisasi 4 konsensus dasar. Kami imbau masyarakat terutama umat beragama agar melibatkan nilai-nilai toleransi dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah,” bebernya.
Lebih lanjut, Haerudin mewakili Pemprov Jateng mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan suasana lebaran yang aman dan kondusif. Tidak hanya di tempat ibadah, tetapi juga di tempat wisata maupun tempat-tempat lain.
“Kita sedang memberikan sosialisasi juga kepada masyarakat untuk membantu apapun persoalan mudik di Jawa Tengah terkait tempat ibadah, tempat wisata atau tempat-tempat lain yang jadi tujuan pemudik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)