DEMAK, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui Dinas Pertanian (Dinpertan) dan Dinas Perdagangan dan Koperasi (Dindagkop) akan menggelar pasar murah yang bertujuan untuk menekan inflasi sekaligus menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) saat Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pasar murah akan digelar di dua lokasi dan hari yang berbeda. Pada Kamis, 20 Maret 2025, pasar murah digelar di di Lapangan Desa Donorejo, Karangtengah, yang diinisiasi Pemkab Demak melalui Dinpertan. Kemudian, pada Jumat, 21 Maret 2025, bertempat di Desa Prampelan, Sayung, melalui Dindagkop.
Bupati Demak, Eisti’anah, menyampaikan bahwa selain untuk menstabilkan harga dan menekan angka inflasi, pasar murah tersebut juga dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-522 Kabupaten Demak.
“Gerakan pasar murah ini sesuai instruksi SE dari Mendagri sebagai langkah untuk ketersediaan pangan, menstabilkan harga kebutuhan masyarakat, terutama di saat bulan puasa dan menjelang hari raya, sekaligus memperingati Hari Jadi Demak,” kata Eisti’anah baru baru ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Pangan Demak, Agus Herawan, menambahkan pasar murah menjadi salah satu strategi Pemkab Demak dalam mengendalikan inflasi, khususnya pada sektor pangan. Pihaknya berharap dengan digelarnya kegiatan tersebut dapat membantu dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Ini bertujuan agar masyarakat mendapat akses pangan dengan harga yang stabil dan terjangkau. Ini diharapkan dapat membantu menekan inflasi pangan serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Agus di Demak pada Rabu, 19 Maret 2025.
Agus menjelaskan kegiatan pasar murah yang diinisiasi Dinpertan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jateng, termasuk asosiasi atau pelaku usaha pangan, organisasi masyarakat, Bank Indonesia, dan stakeholder terkait.
Pasokan pangan dalam kegiatan ini berasal dari petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), asosiasi, distributor pangan, BUMN pangan (Perum BULOG dan ID FOOD), serta BUMD pangan.
Nantinya, komoditas yang dijual dalam GPM meliputi, beras SPHP 5 kilogram (kg) Rp 58.000/pack, beras medium 5 kg Rp 57.000/pack, minyak goreng Rp 15.000/liter, gula Manis Kita Rp 17.500/kg, telur ayam Rp 24.000/kg, daging ayam Rp 25.000/ekor, bawang merah Rp 30.000/kg, serta olahan pangan dan produk lainnya. Harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi (Dindagkop) Demak, Iskandar Zulkarnain, mengatakan bahwa gerakan pasar murah merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkab Demak terhadap masyarakat.
Ia menjelaskan dalam pasar murah yang digelar di Desa Prampelan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga subsidi, seperti paket sembako, beras, gula pasir, dan minyak goreng, serta barang kebutuhan lainnya yang dapat dibeli dengan harga terjangkau.
“Jenis barang dan harga nominal paket sembako harganya lebih murah dari harga pasar,“ jelasnya.
Iskandar berharap dengan adanya pasar murah tersebut dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
“Kami berharap pasar murah ini bisa membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, terutama menjelang Idul Fitri,” harapnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)