KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Menyambut arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pasukan gabungan dari berbagai instansi mengikuti apel pelepasan Operasi Ketupat Candi 2025 di Alun-alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, yang menegaskan kesiapan seluruh jajaran TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, serta stakeholder terkait dalam menjaga kelancaran dan kenyamanan arus mudik dan balik lebaran 2025.
Ngesti menyampaikan, dengan tema “Mudik Aman Keluarga Nyaman,” operasi ini akan berlangsung selama 17 hari, mulai tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025.
Ia juga menekankan pentingnya rehabilitasi jalan-jalan di wilayah Kabupaten Semarang, termasuk akses menuju destinasi wisata, sebagai fokus utama Pemkab Semarang.
“Ini termasuk jalan yang menjadi akses untuk menuju ke lokasi wisata di wilayah kita, kita fokus ke sana,” kata Ngesti.
Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, juga menyatakan bahwa Polres Semarang dan pihak terkait lainnya telah siap mengamankan arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 Hijriah.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan berbagai antisipasi, terutama di jalur-jalur rawan macet.
“Terkait penerapan one way nasional, kami juga masih menunggu instruksi dari pusat. Kalau untuk one way lokal, kami juga masih menunggu instruksi dari Direktorat Lalu lintas Polda Jateng,” katanya.
Terkait titik kemacetan di Kabupaten Semarang, ia menyoroti Simpang Bawen dan Exit Tol Bawen sebagai area yang menjadi fokus pengamanan. Rekayasa lalu lintas akan diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Menurutnya, puncak arus mudik diprediksi akan terjadi antara 28 hingga 30 Maret 2025. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan dua pos terpadu, lima pos pengamanan, dan delapan pos strong point di titik-titik kemacetan utama.
“Pos strong point ini akan disiagakan di lokasi di sejumlah titik kemacetan jalur arteri atau utama, termasuk mengantisipasi kepadatan di ruas-ruas jalan yang terdapat pasar tradisional di sepanjang jalur utama atau arteri,” jelasnya.
Beberapa lokasi yang akan menjadi titik pengamanan antara lain Pos Pasar Babadan, Pasar Projo Ambarawa, Pos Wisata Dusun Semilir, Pos Bedono Jambu, Pos Wisata Kopeng di Getasan, Pos Sruwen Tengaran, Pos Wisata Bandungan, dan Pos Kontainer di Km 429 Jalan Tol.
Data yang dihimpun menunjukkan, sebanyak 899 personel gabungan dari Polri, TNI, Pemkab Semarang, serta relawan dari instansi terkait seperti PLN dan PMI, siap untuk mengamankan arus mudik dan pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025.
Pasalnya, Kabupaten Semarang merupakan jalur utama yang setiap tahun dilalui pemudik menuju Solo dan Yogyakarta. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)