PATI, Lingkarjateng.id – Kemacetan yang terjadi di ruas Jalur Pantura Pati-Rembang mendapat perhatian dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Dicko Wahyu Pradana. Pasalnya, kemacetan banyak dikeluhkan pengguna jalan karena terjebak selama berjam-jam juga masyarakat setempat.
Dicko yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Pati, menyampaikan bahwa kemacetan di Jalur Pantura itu bahkan sudah memasuki Kota Rembang.
“Kemacetan yang terjadi dalam beberapa hari ini semakin parah. Padahal sebelumnya hanya sampai Kaliori, Rembang. Tapi kemarin sampai Kota Rembang,” ungkapnya.
Dirinya khawatir kondisi macet ditambah banjir berimbas pada perekonomian masyarakat.
Jalur Alternatif Glonggong Banjir, Satlantas Pati Buat Rekayasa Lalu Lintas
Anggota DPRD Pati dari Kecamatan Jakenan ini juga menyayangkan banyaknya kendaraan yang memilih mencari jalan alternatif Jakenan-Jaken sehingga membuat kondisi jalan mengalami rusak parah.

“Efeknya adalah aktivitas perekonomian masyarakat terganggu, ini membuat resah. Bahkan jalan alternatif kondisinya juga sama, macet, seperti di Glonggong, Jakenan,” ujarnya.
Jalan Juwana-Batangan Pati Macet hingga 4 KM, Imbas Proyek Perbaikan Jembatan
Ia berharap stakeholder terkait dapat segera menangani permasalahan ini. Khususnya penanggungjawab pembangunan Jembatan Juwana dan perbaikan Jalan Juwana-Batangan agar tidak memicu kemacetan panjang.
Seperti diketahui, kemacetan parah ini dipicu adanya dua proyeks besar yakni pembangunan jembatan Juwana dan perbaikan Jalan Juwana-Batangan yang masih berlangsung.
Dari pantauan pada Jumat, 3 Maret 2023 kemarin, kemacetan dari arah barat bahkan sampai di Jalan Lingkar Tanjang, Pati. Sedangkan dari sisi timur, kemacetan mengular sampai ke Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)