Oleh: Wagini, Guru PPKn dan Pembina Pramuka SMPN 1 Sidareja
Pramuka atau yang biasa kita kenal dengan istilah Praja Muda Karana, terdiri atas 3 suku kata yaitu
- Praja yang artinya rakyat
- Muda artinya pemuda atau Muda
- Karana artinya karya
Jadi kalau disimpulkan Pramuka berati rakyat muda yang suka berkarya.
Di Indonesia awal mula Gerakan pramuka di sebut Gerakan kepanduan. Pada tahun 1961 gerakan kepanduan Indonesia dilebur menjadi satu dan diberi nama baru Yaitu Gerakan Pramuka atau yang bias akita kenal dengan Pramuka Indonesia yang mempunyai lambing Tunas kelapa.
Pemilihan lambang tunas kelapa itu sendiri bukan tanpa alasan, sebab Tunas kelapa melambangkan sebagai tanaman yang merupakan ciri khas Indonesia, disamping itu juga tunas kelapa merupakan lambing yang menggambarkan pohon kelapa sebagai cikal bakal pohon yang serba guna. Dilihat mulai dari akarnya, akar pohon kelapa bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak. Batang pohon kelapa bisa dimanfaatkan untuk tiang rumah. Pelepah pohon kelapa juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Daun pohon kelapa yang masih muda bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat ketupat. Daun yang sudah kering bisa digunakan sebagai bahan bakar. Lidinya bisa digunakan untuk membuat sapu. Buahnya bisa dimakan dan yang sudah tua bisa diambil santannya untuk membuat sayur, disamping itu pondoh ( bagian pucuk pohon yang paling muda ) juga bisa digunakan untuk membuat sayur.
Selain manfaat pohon kelapa yang sangat banyak dari akar sampai pucuknya, pohon kelapa juga merupakan pohon yang bisa tumbuh dimana saja dan bertahan dalam cuaca seperti apapun.
Dari berbagai makna filosofi lambang Gerakan pramuka diatas tentu saja ada tujuan yang sangat besar dari adanya Gerakan pramuka di Indonesia yaitu ingin menciptakan generasi muda yang berkarakter yang mempunyai watak seperti yang digambarkan oleh filosofi pohon kelapa tersebut yaitu generasi yang:
- Kuat dan kokoh yang memiliki kepribadian yang luhur
- Mandiri, mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi disegala situasi mengikuti perkembangan zaman
- Berguna bagi lingkungan sekitar di mana dia tinggal, yaitu bisa memberikan manfaat dan memberikan ilmu yang dia miliki yang bisa dikembangkan di masyarakat sesuai dengan tingkatannya dan kemampuannya.
Tujuan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya :
- Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
- Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
- Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan Negara.
Pramuka itu terdiri atas berbagai tingkatan antara lain :
- Pramuka siaga, dimulai Usia 7 – 10 Tahun
- Pramuka penggalang, dimulai usia 11 – 15 tahun
- Pramuka Penegak, usia 16 -20
- Pramuka pandega usia 21 – 25 tahun
Pembentukan mental pramuka yang dimulai sejak tingkatan Sekolah dasar diharapkan mampu membentuk karakter dan nilai-nilai budaya bangsa sesuai dengan kode etik dan darma pramuka. ada beberapa metode yang bias dipakai dalam kegiatan pramuka yaitu
- Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
- Belajar sambil melakukan;
- Sistem berkelompok;
- Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
- Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
- Kegiatan di alam terbuka;
- Sistem tanda kecakapan;
- Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
- Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.

Didalam Pendidikan Dasar dan menengah pramuka diimplementasikan ke dalam kurikulum dan dijadikan sebagai kurikulum wajib. Dalam kurikulum 13 pramuka wajib diintegrasikan melalui 3 sistem yaiti
- System Blok dilaksanakan pada saat penerimaan peserta Didik baru memasuki masa Orientasi yaitu MOS, melaui system penerimaan tamu Penggalang untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama atau MTs, dan penerimaan tamu Ambalan untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas atau SMK.
- System regular yaitu penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan di Gugus Depan seperti umumnya yang hanya diikuti oleh peserta didik yang berminat dan mendaftar menjadi anggota Gerakan Pramuka.
- System Aktualisasi yaitu diimplementasikan diintegrasikan dalam semua mata pelajaran yang diajarkan oleh semua guru mata pelajaran dari semua tingkatan.
Dalam kenyataannya sebagai ekstrakurikuler wajib pramuka masih dianggap sebagai suatu yang membosankan bagi peserta didik, hal itu karena dalam penyampaiannya metode pramuka masih terlihat sangat konvensional dan terkesan ketinggalan zaman. Hal itu dipicu oleh beberapa faktor :
- Pembina pramuka tidak menguasai materi kepramukaan dan metode kepramukaan
- Pembelajaran pramuka banyak yang masih dilakukan didalam ruang kelas, sehingga terkesan membosankan
- Pramuka yang bersifat wajib hanya dipakai sebagai formalitas memenuhi beban wajib kurikulum tanpa melihat essensi dari tujuan pramuka itu sendiri.
Jika dilihat dari akar permasalahan diatas, maka pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib masih memiliki beberapa tantangan yang perlu dibenahi agar menjadi ekstrakurikuler yang wajib dan menyenangkan.
Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan oleh satuan Pendidikan supaya pramuka menjadi suatu kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan antara lain:
- Meningkatkan kompetensi para Pembina pramuka disatuan Pendidikan melalui pelatihan antara lain melalui orientasi Majelis Bimbingan Gugus Depan, Kursus Mahir Dasar Pembina Pramuka (KMD), kursus Mahir Lanjut (KML), Kursus Pembina dasar (KPD), Kursus Pembina Lanjutan (KPL) ,dll.
- Menyelenggarakan kegiatan pramuka tidak berfokus pada materi saja, tetapi juga disertai praktik dilapangan dengan metode yang menyenangkan.
- Yang paling penting adalah menyelenggarakan kegiatan kepramukaaan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Cara membangkitkan semangat latihan pramuka
1. Menciptakan suasana yang riang gembira, namun jangan lupa serius
2. Bersahabatlah dengan semua anggota
3. Menciptakan susana baru dan menarik .
4. Jadikan dirimu senang baru ajak teman yang lain .
.Pramuka akan menjadi sangat membosankan kalau pembinanya tidak tahu mau ngapain. Misalnya, materi sandi kalau diajarkan dengan mencatat di kelas, siswa mana yang tak bosan, apalagi sampai diberi PR. Tugas mereka dari pelajaran sekolah saja sudah banyak. Yang harus diingat, Pramuka itu harus menarik, menantang, rekreatif, edukatif, dan disesuaikan dengan usia siswa,” kata A Eko Isprianto, pembina Pramuka SMAN 3 Taruna Angkasa, Jawa Timur, ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Disamping altenatif di atas juga ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan oleh satuan Pendidikan yang tentunya tidak terlepas dari pengelolaan sekolah dan juga dari Pembina pramuka itu sendiri. Peran Pembina pramuka tentunya juga sangat besar dalam membuat kegiatan ekstrakurikuler sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan yang bukan hanya menjadi ekstra wajib,tetapi sekaligus menjadi pilihan bagi peserta didik di satuan Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
www.msn.com/id-id/gayahidup/berita/anak-muda-benarkah-makin-tidak-tertarik
Gerakan Pramuka Indonesia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
www.gurupendidikan.co.id/sejarah-pramuka
www.kakfasta.com/2019/09/cara-membangkitkan-semangat-latihan.html