DEMAK, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Henggar Budi Anggoro mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada pengusaha AKDP (Antar kota Dalam Provinsi) terkait penutupan jalur Semarang-Karangawen, seiring adanya pemasangan Erection Steel Boox Girder (SBG) atau penyangga baja Flyover Ganefo.
“Kami harapkan para awak AKDP bisa menaati saat jalur ditutup sementara, mengingat titik tersebut merupakan jalur sibuk,” kata Henggar.
Jalur Semarang-Karangawen rencananya akan ditutup sementara pada tanggal 14 Juli hingga 16 Juli dan tanggal 21 Juli hingga 23 Juli 2022. Penutupan dilakukan dari pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB.
Henggar menjelaskan, pemilihan waktu penutupan jalur Semarang-Karangawen dari dini hari hingga pagi, dikarenakan pada saat tersebut arus lalu lintas tak begitu padat. Bila waktu penutupannya pada pukul 18.00 WIB, maka berpotensi menimbulkan permasalahan lalu lintas. Meskipun, lanjut Henggar, di jalur itu memang terdapat jalur alternatif, tapi tidak memungkinkan untuk dilewati bus besar.
“Kita menyarankan pekerjaan pada waktu-waktu itu (00.00-06.00 WIB). Kalau pengerjaan sejak pukul 18.00 WIB, lalu lintas akan sangat ruwet. Ya meskipun kendaraan AKDP yang beroperasi di pagi hari akan terganggu. Tapi untuk BRT Trans Jateng juga akan menyesuaikan jam operasionalnya, yang biasanya beroperasi pukul 05.00 WIB, nanti akan menyesuaikan kondisi di sana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Henggar mengimbau kepada masyarakat untuk ikut bersama mendukung percepatan pembangunan flyover Ganefo.
“Mohon masyarakat bisa mengerti, kebijakan penerapan manajemen rekayasa lalu lintas terkait pelaksanaan pembangunan flyover Ganefo ini,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)